Pesawat Saudia Tujuan Surabaya Diancam Bom, Mendarat Darurat di Kualanamu

Kabar Nasional

Pesawat Saudia Tujuan Surabaya Diancam Bom, Mendarat Darurat di Kualanamu

Azhar Bagas Ramadhan - detikJatim
Sabtu, 21 Jun 2025 12:18 WIB
Pesawat Saudia SVA5688 rute Muscat-Surabaya mendapat ancaman bom dan mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara (dok. Kantor SAR Medan)
Pesawat Saudia SVA5688 rute Muscat-Surabaya mendapat ancaman bom dan mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara (Foto: dok. Kantor SAR Medan)
Surabaya -

Sebuah insiden ancaman bom kembali terjadi di dunia penerbangan. Kali ini, pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SVA5688 rute Muscat-Surabaya terpaksa mendarat darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Sabtu (21/6/2025).

Dilansir dari detikNews, kabar tersebut dikonfirmasi oleh Kepala Kantor SAR Medan, Heri Marantika. Ia menyebut tim SAR bersama petugas bandara fokus melakukan pendampingan proses evakuasi terhadap para penumpang dari pesawat tersebut.

"Dilaporkan untuk personel Basarnas fokus pada evakuasi penumpang dari pesawat tersebut," ujar Heri Marantika saat dikonfirmasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pesawat itu diketahui mengangkut 387 penumpang dan seluruhnya dinyatakan selamat. Hingga kini, pihak berwenang belum merinci detail perihal ancaman bom yang diterima pihak maskapai.

"Evakuasi dilakukan mandiri, jadi personel kita mendampingi PKPPK Bandara KNIA (Kualanamu International Airport)," lanjut Heri.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, ancaman serupa sebelumnya juga terjadi pada 17 Juni 2025 lalu. Pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV-5726 rute Jeddah-Jakarta yang membawa jemaah haji juga sempat mendarat darurat di Bandara Kualanamu setelah menerima ancaman bom melalui email.

Kini, pesawat tersebut sudah kembali terbang menuju Jakarta setelah hasil pemeriksaan menyatakan pesawat steril dari benda mencurigakan.

Tim kepolisian pun telah menuntaskan pemeriksaan pesawat dan seluruh barang bawaan dari 442 penumpang. Hasilnya, tidak ditemukan benda berbahaya seperti yang disebutkan dalam pesan ancaman yang dikirim ke e-mail Kementerian Perhubungan.

Berita ini sudah tayang di detikNews, baca berita selengkapnya di sini!




(auh/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads