Apa Itu Pendaratan Darurat Pesawat? Ini Penyebab hingga Prosedurnya

Apa Itu Pendaratan Darurat Pesawat? Ini Penyebab hingga Prosedurnya

Irma Budiarti - detikJatim
Selasa, 07 Jan 2025 11:00 WIB
Ilustrasi pesawat
Ilustrasi pesawat terbang. Foto: Getty Images/Vadimborkin
Surabaya -

Pendaratan darurat adalah tindakan yang dilakukan pilot pesawat untuk membawa pesawat turun ke daratan atau perairan secepat mungkin akibat situasi yang mengancam keselamatan penerbangan. Situasi ini dapat terjadi kapan saja selama penerbangan, baik di tahap lepas landas, ketika berada di udara, maupun saat mendekati pendaratan.

Pendaratan darurat dirancang untuk melindungi keselamatan penumpang, kru, dan pesawat itu sendiri. Meski jarang terjadi, penting bagi penumpang untuk memahami konsep ini, termasuk penyebab yang mendasarinya dan prosedur yang diterapkan dalam situasi darurat.

Penyebab Pendaratan Darurat

Pendaratan darurat sering kali menjadi momen menegangkan dalam dunia penerbangan. Keputusan ini biasanya diambil demi keselamatan penumpang dan kru ketika kondisi tertentu memaksa pesawat untuk mendarat lebih cepat dari jadwal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyebabnya bisa beragam, mulai dari gangguan teknis, cuaca ekstrem, hingga masalah kesehatan penumpang. Ada beberapa penyebab utama yang dapat memaksa pilot untuk melakukan pendaratan darurat. Berikut beberapa faktor utama yang memicu pendaratan darurat.

1. Masalah Teknis pada Pesawat

Masalah teknis seperti kerusakan mesin, gangguan pada sistem navigasi, atau keretakan struktural pada pesawat dapat membahayakan keselamatan penerbangan. Sistem pendukung seperti hidrolik, kelistrikan, atau kontrol penerbangan yang mengalami gangguan juga dapat memaksa pilot untuk mendarat secepat mungkin.

ADVERTISEMENT

2. Kondisi Cuaca Buruk

Cuaca ekstrem seperti badai, turbulensi berat, hujan es, atau angin kencang dapat mengganggu stabilitas pesawat yang membuat penerbangan menjadi berbahaya. Dalam kasus ini, pilot sering memilih mendarat sebelum cuaca memburuk lebih lanjut.

3. Kesehatan Penumpang atau Kru

Kondisi medis darurat, seperti serangan jantung, alergi berat, atau penumpang melahirkan memerlukan perhatian medis segera. Dalam situasi ini, pilot akan mencari bandara terdekat untuk memastikan pasien mendapatkan penanganan cepat.

4. Ancaman Keamanan

Ancaman seperti pembajakan, ancaman bom, atau perilaku penumpang yang mengganggu keamanan penerbangan, memerlukan tindakan segera dan memaksa pilot untuk melakukan pendaratan darurat di lokasi yang aman.

5. Kehabisan Bahan Bakar

Kesalahan dalam perhitungan jumlah bahan bakar yang diperlukan atau kebocoran bahan bakar yang tidak terdeteksi dapat menyebabkan pesawat tidak memiliki cukup bahan bakar untuk mencapai tujuan. Dalam situasi ini, pilot harus segera mencari tempat untuk mendarat.

Jenis Pendaratan Darurat

Pendaratan darurat merupakan langkah penting yang dilakukan pilot saat pesawat menghadapi situasi genting. Namun, tidak semua pendaratan darurat sama. Dalam dunia penerbangan, ada beberapa jenis pendaratan darurat yang dilakukan sesuai kondisi yang dihadapi, seperti pendaratan di air, di landasan terdekat, atau bahkan di area terbuka.

Setiap jenis memiliki prosedur dan risiko yang berbeda, tetapi semuanya bertujuan utama untuk menyelamatkan nyawa. Apa saja jenis pendaratan darurat dan kapan masing-masing dilakukan? Simak penjelasannya berikut ini.

1. Pendaratan Darurat di Bandara (Precautionary Landing)

Pendaratan jenis ini dilakukan di bandara terdekat yang memiliki fasilitas lengkap untuk menangani situasi darurat. Biasanya dilakukan jika pesawat masih dapat dikendalikan dan bandara terdekat dapat dijangkau dengan aman.Pendaratan ini dilakukan sebagai tindakan pencegahan sebelum situasi memburuk.

Contoh situasi darurat adalah gangguan teknis ringan, masalah kesehatan penumpang, atau cuaca buruk di rute tujuan. Misalnya, pilot memutuskan mendarat ketika mendeteksi tanda awal yang membahayakan penerbangan itu. Meskipun bukan keadaan darurat, tindakan ini bertujuan menghindari risiko lebih besar.

2. Pendaratan Darurat di Medan Terbuka (Forced Landing)

Jika pesawat tidak memungkinkan untuk mencapai bandara, pilot dapat memilih area terbuka seperti ladang, jalan, atau lokasi dengan permukaan datar untuk mendarat. Pilihan lokasi dilakukan dengan pertimbangan risiko paling minimal. Contoh situasi keadaan darurat adalah kerusakan mesin yang membuat pesawat kehilangan daya angkat.

3. Pendaratan Darurat di Air (Ditching)

Dilakukan ketika tidak ada pilihan daratan yang tersedia, pesawat dirancang untuk mendarat di atas air. Proses ini memerlukan keterampilan tinggi dari pilot karena harus meminimalkan benturan dengan air. Contoh situasi darurat tersebut adalah kehabisan bahan bakar di area laut atau gangguan teknis yang memaksa pendaratan di perairan.

Prosedur Pendaratan Darurat

Prosedur pendaratan darurat melibatkan koordinasi yang cermat antara pilot, kru kabin, dan otoritas penerbangan. Mulai dari komunikasi dengan menara kontrol, persiapan penumpang, hingga pelaksanaan pendaratan, setiap tahapan dilakukan dengan hati-hati untuk meminimalkan risiko. Berikut prosedur pendaratan darurat dirangkum STTKD.

  • Pilot akan memberi tahu penumpang melalui interkom bahwa situasi darurat sedang terjadi dan menjelaskan langkah-langkah yang perlu diikuti.
  • Awak kabin akan membantu penumpang mempersiapkan diri dengan mengenakan sabuk pengaman, memasang masker oksigen jika diperlukan, dan mengambil posisi brace saat pendaratan.
  • Pilot akan memilih lokasi pendaratan yang paling aman dan segera berkoordinasi dengan menara kontrol untuk mengatur jalur.
  • Pesawat secara perlahan akan mengurangi ketinggian dan kecepatan sebelum memasuki area bandara.
  • Pilot akan menghubungi ATC untuk mengkonfirmasi pendaratan serta menggunakan panduan ILS (Instrument Landing System).
  • Pilot memastikan kondisi cuaca di area bandara memastikan jarak pandang bersih dan memungkinkan untuk pendaratan.
  • Apabila runway atau jalur pendaratan sulit terlihat karena kabut atau cuaca buruk maka di sini pilot harus ekstra fokus.
  • Jika kondisi tidak memungkinkan, maka pesawat akan dialihkan sementara ke bagian lain sampai kondisi bandara membaik.
  • Setelah kondisi dipastikan aman tidak ada halangan di runway, pilot akan menurunkan roda bagian bawah pesawat perlahan melakukan pendaratan

Pendaratan darurat adalah langkah terakhir yang diambil untuk mengatasi situasi berbahaya dalam penerbangan. Meskipun dapat menimbulkan ketegangan, prosedur ini dirancang untuk meminimalkan risiko dan menyelamatkan nyawa.

Seluruh kru pesawat, dilatih secara rutin untuk menghadapi berbagai skenario darurat. Pelatihan ini melibatkan simulasi kondisi darurat, seperti kebakaran mesin, dekompresi kabin, atau pendaratan di air. Hal ini memastikan kesiapan merespons dengan cepat dan tepat untuk melindungi keselamatan semua orang di dalam pesawat.

Setelah mendarat, kru akan memandu penumpang keluar dari pesawat dengan cepat melalui pintu darurat, dan menggunakan peralatan seperti peluncur darurat jika diperlukan. Penumpang diharapkan tetap tenang dan mengikuti instruksi awak kabin selama proses berlangsung sehingga keselamatan bersama dapat terjamin hingga berada di tempat aman.




(hil/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads