Upaya pencarian Nia Maulida (10) anak yang hanyut di Sungai Brantas tengah dilakukan Tim SAR gabungan. Proses pencarian melibatkan 25 personel gabungan.
Koordinator Unit Siaga SAR Malang Raya Yoni Fariza mengungkapkan upaya pencarian korban di hari kedua ini. Yakni membagi tim berjumlah 25 personel menjadi dua bagian. Proses pencarian diawali dari titik Tempat Kejadian Musibah (TKM) sampai sejauh 5 kilometer.
Tim kemudian disebar untuk melakukan penyisiran di aliran Sungai Brantas hingga pencarian melalui jalur darat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk operasi SAR hari kedua, kami membagi menjadi dua tim. Antara lain tim air dengan 25 personel yang menyusuri mulai titik terjatuh sampai sejauh 5 kilometer," ungkap Yoni kepada wartawan di pokso pencarian Jalan Parseh Jaya, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Selasa (17/6/2025).
"Yang kedua, ada tim darat yang kami tetapkan di titik yang kami curigai untuk memantau aliran sungai dari darat," sambungnya.
Yoni juga menyampaikan kendala yang dihadapi saat proses pencarian korban. Yakni kondisi medan Sungai Brantas yang cenderung berbatu serta arusnya yang kencang.
"Kontur sungai Brantas ini cenderung berbatu dan berbahaya juga bagi tim pencari jika tidak hati-hati. Lalu, kondisi arus sungainya juga cenderung kencang dan keruh," bebernya.
Ia juga menambahkan, bahwa operasi SAR dilakukan mulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Saat memasuki malam hari, upaya pencarian dihentikan sementara waktu.
"Operasi SAR akan dihentikan sementara waktu saat malam hari, untuk kemudian fokus menyusun perencanaan pencarian di hari berikutnya," tandasnya.
Seperti diberitakan, seorang anak perempuan bernama Nia (10) diduga hanyut terbawa arus Sungai Brantas di wilayah Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Upaya pencarian kini tengah dilakukan oleh tim gabungan.
Menurut keterangan yang dihimpun, korban diketahui bersama dua temannya Novi dan Ardi diketahui sedang bermain di sekitar Sungai Brantas Senin (16/6/2025), sejak pukul 09.30 WIB.
(mua/hil)