Gunung Raung yang terletak di perbatasan Banyuwangi, Jember dan Bondowoso mengalami erupsi dalam beberapa hari terakhir. Berada di level II (Waspada), Gunung Raung erupsi dengan ketinggian kolom asap disertai abu antara 200 hingga 1.000 mdpl.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengimbau agar masyarakat Banyuwangi tidak panik.
"Masyarakat mohon tetap tenang, tidak perlu panik. Ikuti petunjuk dan arahan dari petugas yang berwenang," kata Ipuk, Selasa (17/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Patuhi rekomendasi yang dikeluarkan, dan yang terpenting juga jangan mudah percaya dengan informasi hoaks dan tidak bertanggung jawab. Cari informasi yang terpercaya," tambah Ipuk.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi Danang Hartanto menambahkan, pihaknya terus koordinasi langsung dengan Pos Pengamatan Gunungapi Raung di Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon. Hasilnya saat ini status Gunung Raung masih ditetapkan pada level Waspada.
"Tercatat dalam periode 5-15 Juni 2025 telah terjadi sebanyak 49 kali erupsi. Mayoritas erupsi yang terjadi berupa hembusan asap dari kawah utama yang teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas bervariasi. Satusnya masih waspada," kata Danang.
Danang melanjutkan, status waspada ini hanya menimbulkan ancaman bahaya di sekitar pusat erupsi. Rekomendasi yang dikeluarkan PVMBG agar tidak beraktivitas pada radius 3 km dari kawah/puncak.
Pendakian ke Gunung Raung untuk sementara ditutup sejak 14 Juni 2025. Hal ini dilakukan menyusul terjadinya hujan abu vulkanik di Pos 7 pendakian pada tanggal tersebut.
"Penutupan ini masih dilakukan sampai waktu yang belum ditentukan dengan melihat perkembangan selanjutnya," ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan rilis yang dikeluarkan oleh Pusat Vulkanologi (PVMBG) aktivitas kegempaan Gunung Raung didominasi oleh Gempa Erupsi atau berupa letusan.
Tidak terekam kejadian Gempa Vulkanik. Material erupsi Gunung Raung sejak 5 hingga 12 Juni 2025 dominan berupa batuan berukuran abu dan sebarannya sebagian besar terbatas di sekitar kawah sehingga tidak menimbulkan perubahan ancaman bahaya.
(erm/hil)