Sebuah video keributan yang terjadi di dekat rel KA tengah viral di Lamongan. Dalam video itu tampak sejumlah pemuda terlibat dalam aksi saling lempar batu.
Dalam video berdurasi 50 detik itu, penjaga palang pintu rel KA tengah berdiri sementara palang pintu sudah tertutup menandakan akan ada kereta api yang akan melintas.
Pada saat pintu tertutup itulah justru 2 pemuda yang sedang melintas dikejar dan dilempar batu oleh pemuda lainnya. Pemuda yang dibonceng itu kemudian turun dari motor untuk membalas lemparan batu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi saling lempar batu itu terus berlanjut membuat pengendara lain khawatir hingga penjaga palang pintu memperingatkan mereka karena akan ada KA yang melintas.
"Telah terjadi keributan antar pemuda, seorang pengendara motor yang berboncengan di hadang pemuda yang memakai jaket hitam," tulis dalam video tersebut
Peristiwa itu diketahui terjadi pada Minggu (15/6) sore dan terekam kamera CCTV PT KAI. Pengunggah juga menyebutkan lokasinya di Desa Waru Tengah, Kecamatan Pucuk.
Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif membenarkan peristiwa itu terjadi di ruas rel KA yang ada di Lamongan.
"Itu di pelintasan antara Stasiun Surabaya-Pucuk. Kejadian kemarin sore infonya," kata Luqman Arif saat dikonfirmasi wartawan, Senin (16/6/2025).
Menurut Luqman, tidak ada korban maupun KA yang terimbas kejadian ini. KA yang melintas, kata Luqman, tetap meneruskan perjalanannya.
"Nggak ada (KA terimbas maupun korban)," katanya.
Dia berharap dengan adanya upaya pembatasan kendaraan roda 4 yang dilarang melintas akan bisa mengurangi adanya temperan atau kecelakaan antara kendaraan dan kereta api. Dia juga mengingatkan pengguna Roda 2 atau pejalan kaki yang melintasi pelintasan ini agar tetap tertib dan berhati-hati.
"Kami mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dan patuh pada aturan ketika melintasi pelintasan sebidang. Setiap pengguna jalan wajib memastikan kondisi aman sebelum melintas, termasuk berhenti, melihat, dan mendengar sesuai ketentuan UU 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan," ujarnya.
(dpe/hil)