Banner Penolakan Dipasang Warga di Tower Seluler Porong Sidoarjo

Banner Penolakan Dipasang Warga di Tower Seluler Porong Sidoarjo

Suparno - detikJatim
Jumat, 13 Jun 2025 16:15 WIB
Warga Porong, Sidojaro pasang banner penolakan tower BTS.
Warga Porong, Sidojaro pasang banner penolakan tower BTS. (Foto: Suparno/detikJatim)
Sidoarjo -

Warga Dusun Simorejo, Desa Kesambi, Kecamatan Porong, Sidoarjo menolak salah satu menara Base Transceiver Station (BTS). Alasannya karena masa kontrak tower itu telah habis.

Penolakan itu disampaikan warga Disun Simorejo atas segala bentuk aktivitas pada tower seluler milik PT Mitra Tell. Ini karena belum adanya kejelasan perpanjangan kontrak dan kompensasi yang tidak merata kepada warga terdampak.

Menurut informasi yang dihimpun detikJatim, BTS itu digunakan sejumlah operator seluler seperti Telkomsel, XL, Indosat, dan Smartfren.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini warga telah memasang banner di sekitar lokasi tower bertuliskan "Dilarang Ada Aktivitas Sebelum Ada Penyelesaian Kontrak".

Ketua RT 18 RW 5 Dusun Simorejo, Nurhadi menyebutkan tower itu awalnya adalah perangkat comback sebelum digantikan jadi menara BTS sekitar 2014.

ADVERTISEMENT

"Dulu awalnya perangkat mobile BTS, lalu diganti tower. Kontrak dimulai 2014, dan saat itu ada kompensasi tapi hanya diberikan kepada 20 warga saja," kata Nurhadi, Kamis (13/6/2025).

Kontrak pemanfaatan lahan tower dikabarkan akan jatuh tempo pada Mei 2025. Namun, kata Nurhadi, hingga kini belum ada kejelasan perpanjangan ataupun komunikasi resmi dari pihak pemilik tower ke warga sekitar.

"Seharusnya sudah ada pembaruan kontrak. Kami minta kompensasi tidak hanya untuk 20 warga, tapi diperluas ke radius 75 meter dari lokasi tower. Karena yang terdampak itu lebih banyak," tegas Nurhadi.

Dia menambahkan bahwa jika tidak ada solusi yang adil, warga akan terus menolak aktivitas di sekitar tower itu.

"Kalau tidak ada jalan keluar, warga akan menutup akses dan menolak semua aktivitas dari operator seluler di menara itu," ujarnya.

Dijadwalkan hari ini pihak pemilik tower akan menemui warga untuk membicarakan kelanjutan kontrak. Namun warga menegaskan jika tidak tercapai kesepakatan, mereka akan tetap menolak keberadaan tower itu.




(dpe/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads