Persiapan pembukaan Sekolah Rakyat terus dimatangkan. Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf membeberkan dua kurikulum pembelajaran yang sedang dipersiapkan untuk Sekolah Rakyat.
"Ada dua kurikulum, yakni kurikulum formal dan kurikulum pendidikan karakter," ungkapnya saat melakukan kunjungan kerja di Kota Batu pada Senin (19/5/2025).
Pria yang akrab disapa Gus Ipul itu mengatakan bahwa dua kurikulum tersebut penting karena tidak hanya mematangkan pelajar dari sisi akademis, tetapi juga karakter atau kepribadian para murid di Sekolah Rakyat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apalagi Sekolah Rakyat ini kan boarding school," kata dia.
Gus Ipul juga menyampaikan bahwa telah mendapatkan bantuan dari sekolah swasta dalam menyusun modul dan penggunaan aplikasi pembelajaran untuk Sekolah Rakyat.
Total saat ini ada 53 bangunan yang sedang dalam tahap renovasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum. Puluhan bangunan itu disiapkan untuk memfasilitasi program Sekolah Rakyat yang tersebar di Indonesia.
Renovasi bangunan untuk Sekolah Rakyat dijadwalkan rampung pada Juni 2025, sehingga bisa segera menyelenggarakan proses belajar mengajar pada tahun ajaran 2025/2026.
"Mudah-mudahan ke depan ada (tambahan) 50 lagi titik atau 40 titik (fasilitas yang bisa digunakan untuk sekolah rakyat) sehingga nanti ada 100 titik (sekolah rakyat)," ucapnya.
Gus Ipul menjelaskan bahwa lokasi yang akan dijadikan sebagai Sekolah Rakyat mulanya diajukan terlebih dahulu kepada Kementerian Pekerjaan Umum untuk selanjutnya di survei.
Setelah dinyatakan layak, maka Kementerian Pekerjaan Umum akan membuat rencana renovasi. Bahkan, kata dia, hingga saat ini survei terhadap usulan lokasi Sekolah Rakyat masih terus dilakukan.
"Insya Allah ini ada lagi yang sedang dilakukan survei. Kira-kira bisa 100 titik (Sekolah Rakyat)," tandasnya.
(hil/abq)