Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Lamongan menggelar Forum Group Discussion (FGD). Kegiatan ini untuk memperkuat perlindungan perempuan dan anak dari ancaman radikalisme dan terorisme, Selasa (10/6/2025).
FGD ini menggandeng PC Fatayat NU Lamongan, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Lamongan, serta Duta Damai BNPT Regional Jawa Timur. FGD yang berlangsung terbuka ini menjadi wadah kolaborasi membahas perlindungan kelompok rentan sekaligus reintegrasi bermartabat bagi perempuan eks narapidana terorisme (napiter). Kegiatan ini juga menegaskan komitmen lintas lembaga menciptakan ruang aman dan inklusif.
Koordinator Duta Damai BNPT Jatim, Achmad Reza Rafsanjani memperkenalkan program strategis, termasuk Sekolah Damai yang menyasar pelajar untuk mencegah intoleransi melalui literasi digital dan kontra-narasi radikal di media sosial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Meski saat ini zero attack, kewaspadaan harus tetap tinggi. Pendekatan pentahelix melibatkan pemerintah, akademisi, media, komunitas, dan swasta sangat krusial," kata Achmad Reza Rafsanjani.
Sekretaris DPPPA Lamongan, Riko Andryan Nova menegaskan keterbukaan dinasnya terhadap kolaborasi. Riko menyebut, perlindungan perempuan dan anak dari paham kekerasan adalah prioritas dinasnya sehingga mereka pun siap berkolaborasi lintas sektor.
Sementara, Ketua PC Fatayat NU Lamongan, Dewi Mashlahatul Ummah berharap, FGD ini menghasilkan langkah konkret untuk pencegahan dan pemberdayaan perempuan terdampak radikalisme.
"Kami berharap agenda hari ini tidak berhenti pada diskusi, tetapi bisa menjadi langkah konkret yang membawa manfaat dalam upaya pencegahan dan pemberdayaan perempuan terdampak radikalisme," ujar Dewi Mashlahatul Ummah.
Hasil dari FGD ini menyepakati pembentukan tim kerja lintas lembaga untuk menyusun program terintegrasi berfokus pada edukasi, pencegahan, dan pendampingan berkelanjutan bagi perempuan dan anak terdampak radikalisme. Fokus utama tim ini akan mencakup tiga pilar utama, yaitu edukasi, pencegahan, dan pendampingan berkelanjutan bagi perempuan dan anak yang terdampak radikalisme.
(auh/abq)