Bantahan Kusnadi Tak Kabur dari KPK Usai 5 Hari Hilang

Bantahan Kusnadi Tak Kabur dari KPK Usai 5 Hari Hilang

Hilda Meilisa Rinanda - detikJatim
Selasa, 10 Jun 2025 09:15 WIB
Eks Ketua DPRD sekaligus Eks Ketua PDIP Jatim Kusnadi saat mendatangi Polsek Balongbendo, Sidoarjo.
Eks Ketua DPRD sekaligus Eks Ketua PDIP Jatim Kusnadi saat mendatangi Polsek Balongbendo, Sidoarjo.(Foto: Suparno/detikJatim)
Surabaya -

Setelah lima hari dinyatakan hilang tanpa jejak, Eks Ketua DPRD Jawa Timur Kusnadi akhirnya muncul. Di tengah derasnya isu penculikan hingga pelarian dari kasus korupsi, Kusnadi angkat suara.

Kusnadi yang juga mantan Ketua DPD PDIP Jatim ini sebelumnya dilaporkan hilang selama lima hari oleh keluarganya. Ia akhirnya ditemukan dalam kondisi selamat di kawasan Tanah Merah, Bangkalan, Madura.

Kusnadi datang langsung ke Mapolsek Balongbendo, Sidoarjo untuk memberikan klarifikasi sekaligus mencabut laporan orang hilang yang sempat membuat geger masyarakat dan aparat kepolisian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Munculnya Kusnadi sekaligus membantah berbagai isu liar yang berkembang. Dirinya menepis tudingan telah menjadi korban penculikan maupun kabur dari jeratan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus dugaan korupsi dana hibah.

"Saya nggak diculik, nggak melarikan diri, saya cuma kehabisan baterai HP. Itu saja," tegas Kusnadi saat ditemui wartawan di Mapolsek Balongbendo, Senin (9/6/2025).

ADVERTISEMENT

Kusnadi menjelaskan, dirinya selama lima hari itu berada di Madura untuk menjalani pengobatan alternatif atas penyakit kanker getah bening stadium 3 yang dideritanya. Selain itu, dia juga menemani sejumlah teman yang sedang melakukan survei lokasi untuk membuka warung makan Madura.

"Saya dibawakan air Aqua, minyak, salep. Mungkin semacam suwuk atau doa tambahan. Saat ini saya sedang bersiap menjalani kemoterapi lagi. Badan gatal luar biasa, saya juga tidak bisa tidur. Libur panjang ini saya manfaatkan untuk mencari bantuan," jelasnya.

Kepergian tersebut dilakukan atas kemauan pribadi tanpa sepengetahuan keluarga. Hal inilah yang memicu kekhawatiran pihak keluarga hingga akhirnya melapor ke polisi. Kusnadi mengaku tidak sempat mengabari anak-anaknya karena ponselnya kehabisan baterai dan tidak membawa charger yang sesuai.

"Saya minta maaf karena tidak pamit ke anak. Bukan karena tidak mau mengabari, tapi karena HP saya mati," ujarnya.

Dramatisnya, Kusnadi baru menyadari hebohnya berita tentang dirinya saat berhasil menghidupkan ponsel miliknya pada malam sebelum kepulangannya. Ia pun langsung menghubungi anaknya.

"Begitu HP nyala, saya langsung buka berita, kaget luar biasa. Saya langsung berkabar ke anak. Subuh-subuh dijemput sambil dimarahi, ya memang saya salah," katanya sembari tersenyum kecil.

Sementara itu, Kapolsek Balongbendo AKP Sugeng Sulistiyono menyatakan laporan orang hilang yang sempat dibuat pihak keluarga telah resmi dicabut oleh Kusnadi. Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan maupun barang-barang yang hilang dari Kusnadi.

"Kami telah menerima kedatangan Pak Kusnadi sendiri untuk mencabut laporan. Setelah diperiksa secara kasat mata tidak ditemukan adanya (tanda bekas) kekerasan maupun barang hilang," kata AKP Sugeng.

Meski laporan telah dicabut, pihak kepolisian tetap berupaya menelusuri keberadaan tiga orang yang terakhir kali menjemput Kusnadi.

"Meski tidak ditemukan unsur pidana, kami tetap ingin tahu siapa tiga orang yang bersama beliau terakhir. Ini untuk memastikan semuanya clear dan tidak menimbulkan spekulasi liar," tambah AKP Sugeng.

Sebelumnya, anak Kusnadi, Teddy Kusdita Kunong, menceritakan bagaimana ayahnya ditemukan. Seorang warga yang tidak disebutkan identitasnya menemukan Kusnadi tergeletak di jalanan kawasan Tanah Merah, Madura, setelah mengenali wajahnya dari unggahan Facebook yang viral.

"Bapak ditemukan orang di kawasan Tanah Merah Madura, dan pengakuan dari orang tersebut melihat foto ayah saya yang viral hilang di Facebook. Orang itu kirim foto bapak yang tergeletak di jalanan. Saya langsung video call. Dan, benar itu bapak saya," kata Teddy.

Menurut Teddy, saat dijemput, kondisi Kusnadi terlihat linglung seperti orang kebingungan.

"Bapak saya tanya dari mana saja? Bapak saya seperti orang linglung. Beliau bingung tiba-tiba kok ada di Madura, padahal terakhir di peternakan di Sidoarjo," katanya.

Kini, setelah kembali ke rumah, Kusnadi mengucapkan permohonan maaf kepada keluarga, masyarakat, serta jajaran kepolisian yang telah dikerahkan untuk mencarinya.

"Saya minta maaf kepada semua pihak, terutama pihak kepolisian dan keluarga saya. Saya tidak berniat bikin panik. Terima kasih juga atas perhatian dan bantuan semuanya," tutup Kusnadi.




(auh/hil)


Hide Ads