Akad Nikah di Mojokerto Terpaksa Dipindah gegara Banjir Luapan Sungai

Akad Nikah di Mojokerto Terpaksa Dipindah gegara Banjir Luapan Sungai

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Senin, 09 Jun 2025 17:50 WIB
Banjir di Mojokerto menyebabkan akad nikah warga dipindah ke Masjid.
Banjir di Mojokerto menyebabkan akad nikah warga dipindah ke Masjid. (Foto: tangkapan layar)
Mojokerto -

Enam desa di Mojokerto terdampak banjir akibat 2 sungai yang meluap setelah hujan deras sejak Minggu malam hingga Senin dini hari. Imbas banjir ini, akan nikah pasangan warga di Dusun Tambakrejo, Desa Gayaman, Kecamatan Mojoanyar terganggu.

Akad nikah yang mengikat janji suci pernikahan Muhammad Zuhud dan Laili Diah Rahmawati seharusnya digelar di tenda yang sudah disiapkan. Namun sebelum pelaksanaan momen sakral itu, tenda hingga seluruh peralatan resepsi direndam banjir luapan Sungai Sadar.

Warga Dusun Tambakrejo, Nur Sholihati (40) mengatakan bahwa akad nikah pasangan Zuhud dan Diah terpaksa dipindahkan ke masjid terdekat yang tidak terkena banjir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi, akad nikah dipindahkan ke masjid," ujar Sholiha saat dikonfirmasi detikJatim, Senin (9/6/2025).

Untungnya, lanjut Sholiha, banjir di dusun tersebut berangsur-angsur surut hingga akhirnya sekitar pukul 11.00 WIB resepsi pernikahan Zuhud dan Laili bisa kembali dilanjutkan di tenda.

ADVERTISEMENT

Tidak hanya berdampak pada pernikahan Zuhud dan Diah, banjir juga menyebabkan seorang perempuan warga Dusun Klanting, Desa Pulorejo, Kecamatan Dawarblandong tersengat listrik saat hendak mengevakuasi barang-barangnya.

Kepala BPBD Kabupaten Mojokerto Yo'ie Afrida Soesetyo menyebutkan korban yang tersengat listrik itu bernama Niken. Dia tersengat listrik saat sedang memindahkan barang-barang di rumahnya ke tempat yang lebih aman.

Banjir di Mojokerto menyebabkan akad nikah warga dipindah ke Masjid.Banjir di Mojokerto menyebabkan akad nikah warga dipindah ke Masjid. (Foto: tangkapan layar)

"Korban tersengat listrik saat mengamankan barang miliknya. Saat ini dirawat di Puskesmas Dawarblandong," ungkapnya.

Yo'ie menyebutkan bahwa total ada 6 desa di 2 kecamatan yang terdampak banjir. Di Kecamatan Mojoanyar, banjir terjadi di Dusun Tambakrejo, Desa Gayaman. Ketinggian air di jalan kampung mencapai 60-80 cm sedangkan di rumah penduduk antara 10-20 cm. Hanya 6 rumah yang terdampak banjir.

Sedangkan di Kecamatan Dawarblandong, banjir melanda 5 desa akibat meluapnya Sungai Lamong. Di Dusun Sepat, Desa Talunblandong, banjir merendam 66 rumah warga. Tinggi air di jalan 80 cm dan 20-30 cm di rumah penduduk.

Di Dusun Talunbrak, Desa Talunblandong, sedikitnya ada 55 rumah dan 6 hektare sawah yang terdampak. Tinggi banjir antara 60-80 cm di jalan dan 20-30 cm di rumah warga.

Berikutnya di Desa Pulorejo, banjir melanda Dusun Klanting, Beru dan Pulo. Di Dusun Klanting, banjir sekitar 30 cm merendam 42 rumah dan 5 hektare sawah.

Sementara Di Dusun Beru, banjir 30 cm melanda 38 rumah dan 5 hektare sawah. Sedangkan di Dusun Pulo, banjir 30 cm melanda 20 rumah dan 5 hektare sawah.

Dusun Ngarus, Desa Banyulegi juga terkena banjir luapan Sungai Lamong. Tinggi banjir sekitar 40 cm merendam 50 rumah dan 8 hektare sawah. Kemudian Dusun Geneng, Desa Sumberwuluh dilanda banjir sekitar 20 cm. Jumlah rumah terdampak 17 unit dan 5 hektare sawah.

Terakhir di Dusun Ngagrok, Desa Simongagrok, banjir juga melanda kawasan itu dengan ketinggian antara 30 cm. Ada 7 rumah warga yang terdampak banjir.




(dpe/abq)


Hide Ads