Ribuan warga memadati Lapangan Notorejo Tulungagung untuk menyaksikan festival balon udara yang diikuti 39 balon beraneka ragam. Sayangnya, acara berjalan kurang maksimal akibat cuaca hujan, sehingga banyak balon yang rusak.
Kapolres Tulungagung AKBP Mohammad Taat Resdi mengatakan, festival tersebut diikuti 39 peserta, terdiri dari 18 dari lokal Tulungagung, satu peserta dari Trenggalek, dan 20 peserta undangan dari Wonosobo, Jawa Tengah.
"Jadi acara ini kami gelar untuk menjadi wadah masyarakat dalam menyalurkan tradisi menerbangkan balon udara," kata AKBP Taat, Minggu (8/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, dengan festival tersebut kreativitas masyarakat bisa tumbuh dan terwadahi dengan baik, tanpa membahayakan lingkungan sekitar.
Dalam festival ini masing-masing balon yang dilombakan tidak diterbangkan secara liar, namun dikendalikan dengan tali, sehingga balon tetap berada di lokasi.
"Kalau biasanya dilepas ke langit, membahayakan penerbangan, merusak jaringan listrik, mengakibatkan kebakaran, sekarang kami beri fasilitas. Teman-teman yang hobi buat balon, silakan bikin balon sebagus-bagusnya, tapi diikat," ujarnya.
Pihaknya berharap even tersebut menjadi agenda tahunan di Tulungagung, dan mampu memberikan ruang kreasi sekaligus menghidupkan perekonomian di sekitarnya.
Turun Hujan, Balon Gagal Terbang
Sementara itu dari pantauan detikJatim, festival yang dimulai pukul 06.00 WIB, disambut antusias masyarakat. Belasan ribu warga dari berbagai daerah memadati area lapangan desa dan sekitarnya.
Namun, sayang, festival tersebut tidak berjalan mulus, bahkan mayoritas gagal terbang. Awalnya 39 balon mulai dilakukan pengasapan dan mampu berkembang dengan baik.
Saat seluruh balon mengembang dan siap diterbangkan, tiba-tiba turun hujan, sehingga beberapa balon jebol dan jatuh. Bahkan, balon milik Polres Tulungagung jatuh lebih awal.
Kondisi tersebut membuat sebagian besar balon tidak memungkinkan lagi untuk diterbangkan, karena kondisinya basah dan robek. Beruntung sebagian balon masih bisa diperbaiki dan dapat diterbangkan.
Salah seorang peserta asal Wonosobo, Mohammad Rifai, mengakui cuaca buruk di Tulungagung tidak mendukung untuk penerbangan balon udara.
"Tadi sebetulnya sudah dilakukan pengasapan, tapi tiba-tiba turun hujan sebentar. Cuaca di Tulungagung saat ini termasuk buruk, sehingga nggak bisa maksimal," kata Rifai.
Meski demikian, pihaknya mengaku senang karena bisa berpartisipasi dalam Bhayangkara Tulungagung Balloon Festival 2025. Ia berharap ke depan kembali digelar festival serupa dan mengundang peserta dari Wonosobo.
"Semoga ke depan bisa sukses digelar kembali, kami siap menyemarakkan," ujarnya.
Rifai mengaku untuk mengikuti festival ini, ia dan rekannya tidak ada persiapan khusus, karena balon yang dibawa merupakan bekas kegiatan festival pada Lebaran lalu di Wonosobo.
"Jadi tidak perlu persiapan lagi. Di Tulungagung maupun Wonosobo antusias masyarakat luar biasa, tadi subuh saja sudah banyak yang datang ke sini," imbuhnya.
(auh/irb)