Seorang perempuan di Malang mengaku hampir menjadi korban dugaan penyalahgunaan data pribadi usai mendatangi sebuah klinik kecantikan. Modusnya, pelanggan dijanjikan perawatan facial gratis, namun justru diarahkan untuk mengakses aplikasi pinjaman online (pinjol).
Pengalaman tak menyenangkan itu dibagikan akun TikTok @irmafirly291. Dalam unggahan videonya, ia menceritakan kronologi kejadian yang disebut terjadi di salah satu klinik kecantikan di Kota Malang.
"Pengalaman ke klinik kecantikan terMembangongkan di Malang," tulisnya dalam unggahan dilihat detikJatim, Sabtu (7/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Irma bercerita bahwa awalnya ia menerima tawaran untuk mendapatkan perawatan facial gratis di klinik kecantikan tersebut. Namun sebelum menjalani perawatan, ia diminta menyerahkan foto KTP.
"Awal awal alih alih menawarkan treatment facial gratis, tapi sebelumnya dimintai foto KTP," keluhnya.
Ia pun mulai curiga dengan permintaan tersebut, kecurigaan semakin menguat ketika dirinya diarahkan untuk bertemu seorang marketing pinjol.
"Tidak sampai di situ aku diarahkan ke marketing suatu applikasi pinjol, yang awalnya aku ga ngerti, tapi untungnya aku cuma masih antri karena banyak yang datang duluan sebelum aku," tulisnya.
Selama proses menunggu, Irma sempat mendengarkan percakapan dari pelanggan lain yang sudah datang lebih dulu.
Dari situ, ia mendengarkan cerita bahwa bahwa pelanggan yang telah disetujui oleh aplikasi pinjol dan mendapat limit tertentu, baru bisa masuk ke ruang perawatan.
"Disela sela menunggu dan sambil aku mendengarkan percakapan dr yang sudah datang, Rupanya yg acc applikasi tersebut dan mendapat limit, baru masuk keruang, treatmen untuk facial gratis," katanya.
Melihat adanya gelagat tak wajar, Irma kemudian memilih untuk pergi meninggalkan lokasi klinik.
"Disitu sudah merasa mulai tidak beres. Karena ada salah satu meja yang ada seperti tulisan app pinjol. Langsung aku pergi aja dari sana karena merasa ga nyaman," ungkapnya.
detikJatim telah berupaya untuk menghubungi Irma untuk menanyakan secara langsung pengalaman tersebut. Namun hingga berita ini ditulis Irma belum memberikan respon.
(auh/irb)