Cucian Motor Bangkrut Bikin Yusuf dan Bayinya Tinggal di Kolong Jembatan

Cucian Motor Bangkrut Bikin Yusuf dan Bayinya Tinggal di Kolong Jembatan

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Senin, 02 Jun 2025 11:45 WIB
Yusuf kini berada di Jombang usai viral tinggal di kolong jembatan
Yusuf kini berada di Jombang usai viral tinggal di kolong jembatan (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Jombang -

Tinggal di kolong jembatan tentu sebuah keterpaksaan bagi Achmad Yusuf Afandi (32). Ia hidup penuh derita bersama istri dan bayinya sejak kehilangan pekerjaan. Seperti apa kisahnya?

Sebelum tinggal di kolong jembatan frontage Gedangan, Sidoarjo, Yusuf dan istrinya, Idatul kos di Buduran, Sidoarjo. Ia menikah dengan Idatul tahun 2023. Kala itu, ia bekerja di tempat cuci mobil dan motor di Sidoarjo dengan upah Rp 150.000/minggu.

Meski pas-pasan, ia dan Idatul tak sampai hidup di jalanan. Namun, hidup pas-pasan itu hanya berjalan sekitar 6 bulan. Sebab tempat cuci mobil dan motor itu gulung tikar. Seketika ekonominya kian memburuk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bersama sang istri, Yusuf sempat merantau ke berbagai tempat untuk mencari pekerjaan dan tempat tinggal. Bahkan, ia sampai ke Cirebon dan Bandung, Jabar. Perjalanannya berakhir di kolong jembatan frontage Gedangan sebagai pemulung sejak 2023.

"Awalnya merantau ke mana-mana sama istri sampai ketemu tempat di bawah jembatan itu. Saya cari kerja, ijazah sampai ke mana-mana tidak dapat. Akhirnya menjadi pemulung," terangnya kepada wartawan di rumah kakak kandungnya di Dusun/Desa Seketi, Mojoagung, Jombang, Senin (2/6/2025).

ADVERTISEMENT

Menjadi pemulung ia lakoni bersama sang istri sembari tinggal di kolong jembatan. Setiap hari, ia membonceng istrinya dengan sepeda angin untuk mengumpulkan rongsokan. Penghasilannya pun tak tentu, antara Rp 75.000 sampai Rp 180.000/minggu.

"Memulung sama istri, aku bonceng. Tiap hari (rongsokan) dikumpulin, saya jual satu minggu sekali. Kadang dapat Rp 180.000 itu paling banyak, paling sedikit Rp 75.000," ungkapnya.

Sekitar Juli 2024, Idatul melahirkan bayi perempuan. Yusuf pun memberi nama Zafa Zumroh Arrohma untuk buah hatinya. Kondisi ekonominya yang tak kunjung membaik, ia terpaksa mengajak Zafa dan istrinya tinggal di kolong jembatan.

"Saya utamakan kebutuhan anak, seperti susu, pampers. Saya rela makan 2 kali seminggu," jelasnya.

Beban hidup di bahunya kian berat saat Idatul meninggal dunia pada September 2024. Saat itu, istrinya berusia 25 tahun. Sedangkan putrinya baru berusia 2 bulan. Praktis selain memulung, Yusuf juga harus merawat bayinya di kolong jembatan.

Kondisinya yang memilukan akhirnya viral setelah diposting akun TikTok @najib_spbu. Postingan tersebut juga membuat pemerintah yang selama ini diam, akhirnya tergerak. Yusuf dan Zafa dievakuasi ke Liponsos Dinsos Sidoarjo pada Kamis (29/5).

Keesokan harinya, Jumat (30/5), Yusuf dan Zafa dijemput kakak kandungnya, Naziatul Lailiah (35). Bapak dan bayi berusia 11 bulan itu tinggal sementara di rumah Naziatul di Dusun/Desa Seketi, Mojoagung, Jombang.

Naziatul mengaku 10 tahun lebih berpisah dengan Yusuf. Menurutnya, Yusuf pamit merantau bersama teman-temannya. Sejak itu, ia tak pernah mendapatkan kabar apa pun dari adik kandungnya.

"Menikah sampai punya anak di bawah jembatan saya tidak tahu sama sekali," ujarnya.

Viralnya Yusuf membuat Naziatul bersyukur karena bisa bertemu kembali dengan adik kandungnya. Ia langsung menjemput Yusuf di Liponsos Dinsos Sidoarjo setelah melihat postingan @najib_spbu yang viral pada Jumat (30/5).

"Sebagai kakaknya saya sedih, anaknya juga kondisinya seperti itu. Walaupun saya orang tidak punya, saya tidak tega. Sekarang saya senang adik mau pulang ke sini supaya pikirannya tenang. Karena sebelumnya hidup di jalan, mikir masa depan anaknya. Sekarang pulang, alhamdulillah dia sudah senang, mau bercanda," tandasnya.




(irb/hil)


Hide Ads