.webp)
Tanggal 1 Juni menjadi salah satu momen bersejarah yang istimewa bagi masyarakat Indonesia. Delapan dekade sudah Pancasila hadir sebagai dasar negara sekaligus pandangan hidup bangsa Indonesia.
Pada tanggal ini, bangsa Indonesia memperingati Hari Lahir Pancasila, yang menjadi tonggak utama dalam pembentukan jati diri bangsa, serta fondasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Baca juga: Bunyi Pancasila dan Makna Lambangnya |
Namun, lebih dari sekadar dasar negara, Pancasila juga merupakan pandangan hidup (weltanschauung), yang menyatukan seluruh elemen masyarakat Indonesia yang majemuk, terdiri dari berbagai latar belakang suku, agama, budaya, dan bahasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memasuki usia ke-80 tahun, peringatan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 2025 memiliki tema lengkap dengan logo resmi yang sarat makna filosofis dan semangat kebangsaan. Yuk, simak sejarah, tema, dan logo Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2025.
Sejarah Hari Lahir Pancasila
Tahun ini, peringatan Hari Lahir Pancasila memasuki usia ke-80 tahun. Momen ini menjadi refleksi sejarah panjang Indonesia dalam meneguhkan identitas kebangsaan dan memperjuangkan kemerdekaan yang sejati.
Peringatan ini merujuk pada pidato Ir. Soekarno dalam sidang pertama Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 1 Juni 1945 di Gedung Chuo Sangi In (sekarang Gedung Pancasila), Jakarta.
Dalam pidatonya, Soekarno untuk pertama kalinya mengemukakan lima prinsip dasar negara, yang kemudian dikenal dengan nama Pancasila. Istilah "Pancasila" sendiri diusulkan oleh Soekarno setelah berdiskusi dengan beberapa ahli bahasa.
Sebelum tanggal tersebut, BPUPKI telah menggelar sidang sejak 29 Mei 1945 dengan agenda pembahasan dasar negara. Sejumlah tokoh seperti Mohammad Yamin dan Soepomo turut menyampaikan gagasan mereka. Rangkaian pemikiran inilah yang kelak dirumuskan dalam Piagam Jakarta (Jakarta Charter) pada 22 Juni 1945.
Meskipun Pancasila baru secara resmi disahkan sebagai dasar negara dalam Pembukaan UUD 1945 pada 18 Agustus 1945, namun 1 Juni ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2016.
Tema Hari Lahir Pancasila 2025
Pada peringatan Hari Lahir Pancasila tahun 2025, pemerintah mengusung tema "Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya". Tema ini tercantum secara resmi dalam Surat Edaran Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Nomor 5 Tahun 2025.
Pemilihan tema ini merefleksikan semangat untuk memperkuat nilai-nilai Pancasila di tengah tantangan global yang semakin kompleks. Maknanya juga selaras dengan filosofi Garuda, lambang negara Indonesia.
Di mana, yang digambarkan sebagai sosok tegas, dinamis, dan penuh wibawa. Garuda menjadi representasi karakter bangsa yang berdaulat, mandiri, serta kokoh menghadapi perubahan zaman tanpa tercerabut dari akar budaya dan jati dirinya.
Logo Hari Lahir Pancasila 2025
Dalam setiap peringatan Hari Lahir Pancasila, pemerintah secara resmi menghadirkan logo khusus yang menggambarkan semangat dan tema tahun berjalan. Pada tahun ini, logo yang diangkat bertajuk "Garuda Niskala Hema".
Logo tersebut menampilkan sosok garuda emas yang merepresentasikan kekuatan suci dan bernilai tinggi. Garuda digambarkan mencengkeram lima pilar, yang melambangkan kelima sila Pancasila sebagai penopang utama bangunan negara Indonesia.
Di bagian latar, tampak segitiga emas menghadap ke atas yang merefleksikan semangat kemajuan dan visi masa depan. Sementara itu, buku terbuka di bagian bawah menjadi simbol ilmu pengetahuan sebagai landasan berpikir dan arah pembangunan bangsa.
Secara etimologis, kata "Niskala" berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti tak kasat mata atau bersifat spiritual, melambangkan kekuatan ideologis yang tidak terlihat namun dirasakan secara nyata. Sementara itu, "Hema" berarti suci atau berharga tinggi.
Dengan demikian, logo Garuda Niskala Hema tidak hanya menjadi identitas visual dalam peringatan Hari Lahir Pancasila 2025, tetapi juga menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya menanamkan nilai-nilai dasar Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
(auh/irb)
