Sudah dua tahun Yusuf tinggal di sana. Atap beton dan suara kendaraan yang menderu jadi pengantar tidurnya. Saat tinggal di kolong jembatan itu pula, Yusuf mengalami luka mendalam dengan kehilangan istri tercinta.
"Awalnya tinggal bertiga, saya, istri, sama anak. Tapi istri saya sakit, saya bonceng naik sepeda ontel ke RSUD Sidoarjo. Enggak ada biaya, tapi tetap saya usahakan," ujar Yusuf kepada detikJatim, Jumat (30/5/2025).
Selama enam bulan pertama, Yusuf masih bisa bersama istrinya. Namun, kondisi ekonomi yang sangat memprihatinkan memperburuk situasi. Sang istri akhirnya mengembuskan napas terakhir setelah menjalani perawatan di rumah sakit. Jenazahnya dimakamkan di Jember oleh keluarga besarnya.
"Begitu istri saya dirawat, dia udah nggak sadar. Setelah meninggal, saya bawa ke keluarganya di Jember buat dimakamkan," katanya dengan mata berkaca-kaca.
Sejak itu, hanya dirinya dan Zafa yang bertahan hidup berdua di kolong jembatan. Setiap hari, Yusuf mencari barang bekas atau rosokan, sambil membawa Zafa yang ia gendong di sepeda ontel tuanya.
"Kalau kerja cari rosokan, anak saya selalu saya gendong. Susu anak mahal, saya kadang nggak makan seminggu, yang penting anak bisa minum susu," ungkap Yusuf.
Kisah pilu Yusuf mulai menyebar luas setelah videonya viral di TikTok dan Instagram. Seorang pria bernama Najib, pemilik akun @najib_spbu, bercerita saat dirinya mendapat laporan tentang keberadaan bayi di bawah kolong jembatan.
Awalnya Najib tak percaya, sebab akses menuju lokasi itu sulit dilalui. Namun setelah mencari jalan, ia akhirnya menemukan Yusuf dan balitanya di sana.
Kondisi di kolong jembatan itu sangat memprihatinkan. Beberapa perabot tak layak menjadi alat Yusuf bertahan hidup. Di sana ada alat masak, perabot seadanya. Bahkan, Yusuf dan balita juga tidur di sana.
"Aku dulu tinggal di Sidoarjo, lupa tepatnya di mana. Pokoknya di bawah jembatan sudah dari tahun 2023," beber Yusuf.
Dievakuasi Dinsos Sidoarjo
Yusuf akhirnya dievakuasi oleh tim gabungan dari Dinas Sosial Sidoarjo, Satpol PP, dan lembaga terkait pada Kamis (29/5). Namun proses evakuasi sempat tersendat-bukan karena penolakan, tapi karena permintaan sederhana dari seorang ayah, yakni ingin tetap bersama anaknya.
"Iya, kemarin jam 11 siang kita evakuasi bersama dinas sosial provinsi, PPPA Jatim, Satpol PP, dan tim perlindungan anak di Jalan Monginsidi," ujar Kristian Yudi Arianto, Plt KUPT PP/Rehsos (Liponsos) Dinsos Sidoarjo kepada detikJatim, Jumat (30/5/2025).
Kristian menjelaskan, proses evakuasi sempat diwarnai mediasi karena Yusuf keberatan jika harus dipisahkan dari anaknya. Menurut aturan, anak balita seharusnya mendapat penanganan khusus dari Dinsos provinsi di tempat berbeda, namun Yusuf bersikeras ingin tetap bersama anaknya.
"Kita mediasi dulu karena bayinya kan porsinya provinsi, biar fasilitasnya lengkap di sana. Tapi bapaknya nggak mau dipisah, mintanya tetap bareng anaknya," jelas Kristian.
Video Viral Membuat Yusuf Kembali Bertemu Keluarga
Kisah pilu Yusuf ini ternyata sampai ke telinga kakak kandungnya, Naziatul Lailah. Ia mengaku sangat terkejut saat melihat video viral itu.
"Saya kaget banget, tahunya dari TikTok, terus saya lihat videonya dan sadar itu adik saya. Saya langsung cari ke bawah jembatan itu, tapi katanya Yusuf sudah dibawa Satpol PP siang kemarin," ujar Naziatul kepada detikJatim, Jumat (30/5/2025).
Menurut Naziatul, Yusuf sudah pergi dari Mojokerto belasan tahun lalu dan sempat hilang kontak. Ia pun tak tahu menahu soal pernikahan Yusuf hingga akhirnya tersadar bahwa adiknya kini telah memiliki anak.
"Dia orangnya memang pendiam, nggak banyak cerita. Tahu-tahu sudah punya anak. Harapannya, setelah ini Yusuf bisa saya bawa ke Jombang habis Jumatan nanti," tuturnya.
(auh/hil)