Meski demikian, Humas RSUD dr Harjono Ponorogo Sugianto memastikan kondisi keduanya dalam keadaan stabil. Korban berinisial YD (14) dan DM (14) masih sadar dan dapat diajak berkomunikasi.
"Ada dua korban ledakan dari petasan. Yang YD ini ada luka di kelopak mata sebelah kanan, juga tangan kiri, juga kaki kiri. Luka bakar 19 persen. Yang satunya, DM, ada bekas ledakan di kelaminnya, luka bakar 9 persen," kata Sugianto saat ditemui, Kamis (29/5/2025).
Menurut Sugianto, setibanya korban di rumah sakit, tim medis RSUD dr Harjono Ponorogo langsung memberikan penanganan cepat. Dan, pagi ini, korban telah menjalani pemeriksaan lanjutan, termasuk tes laboratorium dan pemeriksaan radiologi.
"Dari kami tim dokter, (korban) datang jam 00.30 WIB, langsung melakukan penanganan di UGD. Sekitar pukul 09.00 WIB, luka bekas ledakan dibersihkan dan dibuka untuk perawatan lebih lanjut," jelasnya.
Meski mengalami luka cukup serius, kondisi kedua korban tetap stabil. Pihak rumah sakit juga telah menyiapkan para korban untuk menjalani perawatan lanjutan.
"Harapannya ini luka bisa disembuhkan. Kondisi korban stabil dan sadar. Kami siapkan pasien untuk masuk ruang operasi untuk perawatan luka," pungkas Sugianto.
Diketahui, ledakan petasan ini melukai lima remaja yang sedang merakit petasan di rumah milik YD, Jalan Irawan pada Kamis (29/5/2025) dini hari. Selain YD dan DM, ada tiga anak lainnya yang juga berada di lokasi saat kejadian, yakni DP, SN, dan VN.
Ketiga korban juga mengalami luka meski tidak separah YD dan DM. Ledakan itu sendiri terjadi saat anak-anak hendak memasang sumbu petasan menggunakan pisau, yang kemudian memicu ledakan hebat.
(irb/hil)