Rencana Presiden RI meluncurkan 70.000 Koperasi Merah Putih disambut antusias para pedagang di Jawa Timur. Mereka menilai program ini bukan sekadar gagasan, tapi peluang nyata untuk memperkuat perekonomian rakyat dan mendorong kesejahteraan masyarakat, khususnya di level bawah.
Ketua Koperasi Pedagang Inti Jaya Sejahtera (KOPPIJAS) Jatim Moch. Amin Sjaiful menyoroti puluhan ribu Koperasi Merah Putih yang akan digencarkan di tingkat bawah. Menurutnya, hal tersebut bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita ketahui bersama bahwa Presiden Prabowo berencana meluncurkan 70.000 Koperasi Merah Putih untuk memperkuat ekonomi khususnya di tingkat bawah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Amin dalam keterangannya, Rabu (28/5/2025).
Dalam implementasinya, ia menilai koperasi Merah Putih akan dikembangkan melalui 3 pendekatan utama. Di antaranya membangun koperasi baru, merevitalisasi koperasi yang sudah ada, dan mengembangkan koperasi yang telah ada.
"Oleh karena itu, kita semua harus mendukung program tersebut salah satunya dengan cara menjaga situasi kamtibmas tetap kondusif sehingga kita akan mendapatkan manfaat yang luar biasa dari program tersebut," ujarnya.
Dengan adanya program tersebut, ia berharap di seluruh wilayah Indonesia, khususnya Jatim dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang mandiri. Serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.
"Kami juga ingin masyarakat untuk turut serta menjaga stabilitas dan kondusifitas kamtibmas khususnya di tengah banyaknya kelompok yang berusaha memecah belah persatuan dan mengganggu sitkamtibmas sehingga perekonomian dapat terus berputar bahkan meningkat, mengingat saat ini terdapat banyak isu atau berita negatif bahkan hoaks yang sengaja disebarkan oleh oknum atau kelompok yang berseberangan dengan pemerintah dengan tujuan mengganggu stabilitas kamtibmas dan menurunkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah, oleh karena itu kita harus tetap menjaga kekompakan dan jangan mudah terprovokasi sehingga situasi tetap aman dan kondusif serta tidak mengganggu pertumbuhan perekonomian," tuturnya.
Ia berpesan agar lebih bijak dalam menyikapi pemberitaan yang beredar di media massa maupun media sosial. Serta tidak terpancing isu-isu hoax yang dapat memicu perpecahan antar masyarakat.
(pfr/hil)