Bupati Mojokerto Usulkan Koridor Transjatim Ditambah Layani Rute Wisata

Bupati Mojokerto Usulkan Koridor Transjatim Ditambah Layani Rute Wisata

Jihaan Khoirunnisaa - detikJatim
Senin, 26 Mei 2025 21:58 WIB
Pemkab Mojokerto
Foto: Dok Pemkab Mojokerto
Jakarta -

Bupati Mojokerto Muhammad Albarraa atau Gus Barra mengusulkan penambahan Transjatim rute wisata di wilayahnya. Dia berharap Transjatim Koridor VII dapat melayani rute yang menghubungkan berbagai objek wisata peninggalan Majapahit di Kecamatan Trowulan, serta wisata-wisata alam di Kecamatan Pacet dan Trawas.

Hal itu disampaikan pada Launching Operasional Bus Transjatim Koridor VI Rute Mojokerto-Sidoarjo di Terminal Mojosari, Mojokerto.

"Kami berharap juga bertambah koridor lagi, Koridor VII mungkin meliputi daerah yang banyak tempat wisatanya, seperti Pacet, Trawas sampai Prigen. Juga bisa melayani rute wisata sejarah peninggalan Majapahit yang banyak di Trowulan. Kalau itu dilewati Transjatim, betapa indahnya mereka (masyarakat) tidak hanya naik bus, tapi juga melihat peninggalan Majapahit. Kami sangat menunggu kehadiran koridor-koridor berikutnya," kata Gus Barra dalam keterangan tertulis, Senin (26/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia pun mengapresiasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) yang telah menghadirkan koridor Transjatim di Mojokerto. Diketahui saat ini terdapat 3 koridor yang telah beroperasi di Mojokerto. Pertama Transjatim Koridor II yang beroperasi sejak 20 Agustus 2023.

Transjatim Tribhuwana Tunggadewi ini melayani rute Terminal Kertajaya di Mojokerto, Pasar Krian, sampai Terminal Purabaya di Sidoarjo. Jarak tempuhnya 40 Km dengan waktu tempuh 1 jam 10 menit. Tarifnya terjangkau karena hanya Rp 5.000/penumpang jauh maupun dekat. Jam operasionalnya 05.00-21.00 WIB.

ADVERTISEMENT

Disusul Transjatim Koridor III yang beroperasi sejak 18 Oktober 2023 dengan nama Suhita, yaitu akronim dari sarana angkutan umum yang hebat, tepat waktu dan akurat. Trayeknya dari Terminal Kertajaya sampai Terminal Balongpanggang di Gresik melewati jalur dalam Kota Mojokerto, serta Kecamatan Jetis, Gedeg dan Dawarblandong di Kabupaten Mojokerto.

Untuk sekali jalan, Transjatim Suhita menempuh jarak 30 Km dengan waktu tempuh paling lama 60 menit. Setiap bus berkapasitas 20 tempat duduk dan 10 penumpang berdiri. Tarifnya juga sama, Rp 5.000/orang. Tarif ini berlaku tetap untuk tujuan jauh maupun dekat. Angkutan umum ini beroperasi setiap hari pukul 05.00 - 21.00 WIB.

Terbaru, Transjatim Koridor VI yang diresmikan Gubernur Jatim sore tadi. Transjatim Patih Gajah Mada ini beroperasi setiap hari pukul 05.00-21.00 WIB. PT Bagong Dekaka Makmur yang dipercaya sebagai operator koridor VI, mengoperasikan 7 bus dari arah Mojokerto, 7 bus dari arah Porong, serta 2 bus cadangan.

Saat ini, terdapat 65 titik halte untuk naik dan turunnya penumpang di sepanjang trayek Transjatim Koridor VI. Jarak tempuh bus ini sekitar 45 Km dengan waktu tempuh sekitar 45 menit sekali pemberangkatan. Sedangkan jeda waktu keberangkatan antarbus 10-15 menit pada jam sibuk dan 25-30 menit pada jam tidak sibuk.

Tiket Transjatim Patih Gajah Mada sama dengan koridor lainnya, yaitu Rp 5.000/orang jauh maupun dekat. Khusus santri, pelajar dan mahasiswa mendapatkan diskon 50%. Pada masa promosi, Transjatim Koridor VI digratiskan selama 1 minggu ke depan.

"Terima kasih kepada Pemprov Jatim, khususnya kepada Ibu Gubernur Jatim beserta jajaran dan semua pihak yang telah bekerja keras mewujudkan Bus Transjatim Koridor VI. Semoga membawa manfaat bagi masyarakat Kabupaten Mojokerto, Sidoarjo, Pasuruan dan sekitarnya," terang Gus Barra.

Pihaknya menyatakan siap mendukung penuh optimalisasi layanan Transjatim Koridor VI. Menurutnya, angkutan umum ini menjadi urat nadi perekonomian dan percepatan pembangunan daerah.

"Rute yang dilewati sebagian besar merupakan kawasan perdagangan, perkantoran, rumah sakit, industri, sekolah, hingga pasar-pasar tradisional. Sehingga diharapkan menjadi pengungkit perekonomian," ujarnya.

Usulan Gus Barra disambut positif oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Khofifah pun segera memerintahkan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim untuk menindaklanjuti usulan tersebut.

"Titik yang direkom Pak Bupati Mojokerto nanti dikoordinasikan dengan Pak Kadishub. Titik mana, tempat-tempat wisata terutama daerah-daerah yang sering dikunjungi masyarakat, daerah peninggalan Majapahit, daerah Cangar dan seterusnya, mana yang memungkinkan kita coba maksimalkan," jelasnya.

Kepala Dishub Jatim Nyono menuturkan pihaknya memang akan menambah Transjatim Koridor VII pada Oktober mendatang. Namun, trayeknya melewati Sidoarjo, Gresik dan Surabaya. Sedangkan terkait usulan Bupati Mojokerto, ia menjanjikan bakal mengoperasikan angkutan umum menggunakan minibus Isuzu Elf. Seperti trayek Terminal Kertajaya, Mojokerto ke Kota Batu melalui Cangar yang sudah beroperasi.

"Karena (rute wisata yang diusulkan Gus Barra) bukan koridor utama, tapi koridor feeder, kalau dipakai Transjatim habis uang kami untuk subsidi," ungkapnya.

Angkutan feeder tersebut, kata Nyono, bakal melayani rute Terminal Mojosari, Bundaran Pacet, Claket, Taman Gandjaran di Trawas, Prigen, sampai Terminal Tipe A Pandaan, Pasuruan. Sehingga terkoneksi dengan Transjatim Koridor VI Patih Gajah Mada.

"Tapi bukan Transjatim ya, kami janji seperti yang arah Cangar, pakai Elf. Itu (dikelola) swasta murni, terkoneksi dengan Transjatim," tandasnya.

(akn/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads