Untuk menekan angka balap liar di jalanan, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo bersama Ikatan Motor Indonesia (IMI) menggelar Dragbike Street Race 2025. Acara ini digelar sebagai ajang resmi bagi para pecinta otomotif untuk menyalurkan hobinya secara positif dan terfasilitasi.
Bupati Sidoarjo Subandi menyampaikan bahwa pihaknya berkomitmen memberikan ruang aman dan legal bagi para anak muda pecinta balapan motor. Ia bahkan memastikan pembangunan sirkuit permanen di Banjar Kemuning, Desa Sedati, sudah masuk dalam rencana anggaran daerah.
"Insyaallah tahun ini kita anggarkan dulu Rp 5 miliar untuk pengurukan lahan seluas 20 hektare. Tahun 2026, teman-teman herek bisa mulai memakai sirkuit tersebut. Ini bentuk komitmen kami bersama Bu Mimik untuk mengawal anak-anak otomotif Sidoarjo selama lima tahun ke depan," ujar Subandi saat membuka acara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Subandi juga mengingatkan para komunitas otomotif agar tidak lagi menggunakan jalan umum sebagai arena balapan.
"Saya titip ke teman-teman herek, jangan balapan liar di jalan. Pemerintah sudah fasilitasi, kita akan ajukan ke Kapolres agar event resmi ini bisa digelar rutin, mungkin tiga bulan sekali atau dua bulan sekali," imbuhnya.
Acara yang dikemas dengan konsep latber (latihan bersama) ini diikuti oleh lebih dari 300 peserta dari berbagai daerah, termasuk Mojokerto, Surabaya, Gresik, hingga Kediri. Ketua IMI Sidoarjo, Zahsul Yuzar, menyebut antusiasme peserta sangat tinggi karena konsepnya inklusif dan menjangkau semua kelas balap.
"Ini bukan sekadar balapan, ini momentum. Kita ingin Sidoarjo menjadi kabupaten yang layak bagi dunia otomotif. Terima kasih kepada semua pihak, termasuk Dishub, Polresta, hingga TNI-Polri yang telah mendukung," ujarnya.
Lebih jauh, Zahsul mengatakan bahwa Pemkab Sidoarjo telah merencanakan tiga titik sirkuit untuk jangka panjang. "Yang pasti kita ingin ini berlanjut dan menjadikan Sidoarjo sebagai pusat sport tourism berbasis otomotif," tegasnya.
Pihak kesehatan pun turut andil. Direktur RS Assakinah Medika, dr Adhi Candra Qomaruzzama mengonfirmasi bahwa tim medis siaga penuh selama acara berlangsung.
"Ada satu kejadian tadi, pembalap menabrak tiang. Tapi luka ringan dan langsung kami tangani di tempat. Kami siapkan satu dokter, dua perawat, satu driver, dan satu unit ambulans, serta di bantu dari tim medis dan ambulance dari Puskesmas," jelasnya.
Dengan sinergi lintas sektor, acara ini diharapkan menjadi tonggak awal lahirnya dunia otomotif yang aman, sehat, dan membanggakan bagi warga Sidoarjo.
Sementara itu Santi Mayangsari (22) salah satu pembalap wanita satu-satunya dari Sidoarjo mengaku bahwa dirinya sangat menyukai event-event seperti ini. Selama ini dirinya mengakui banyak balap liar di wilayah Sidoarjo.
"Sidoarjo memang banyak balap liar tapi saya tidak pernah ikut, meski saya ini seorang joki balapan. Dengan event seperti ini saya pribadi sangat seneng, semoga dengan event ini bisa mengurangi balap liar," kata Santi.
(auh/abq)