Beberapa kasus pelecehan seksual beberapa waktu belakangan ini semakin banyak menyasar anak-anak. Akademisi pun membagikan saran kepada orang tua tentang hal-hal penting yang harus mereka perhatikan dari anak-anaknya.
Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UM Surabaya Waode Hamsia mengatakan, anak-anak rentan jadi target pelecehan seksual. Dia tekankan pentingnya edukasi sejak dini tentang batasan tubuh, mengenali tindakan tidak pantas, hingga cara melapor jika mengalami situasi tak nyaman.
"Orang tua harus mulai membangun komunikasi yang terbuka dengan anak-anak. Berikan pemahaman bahwa tubuh mereka berhak dijaga dan dilindungi. Jangan pernah menyepelekan perasaan anak ketika mereka merasa tidak nyaman terhadap seseorang," kata Waode, Raby (19/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyarankan orang tua untuk memperkenalkan konsep 'sentuhan aman' dan 'sentuhan tidak aman' kepada anak-anak sejak usia dini. Hal ini diharapkan dapat meminimalisir risiko anak menjadi korban pelecehan dan mampu mengambil langkah-langkah pencegahan.
"Anak-anak perlu diajarkan tentang bagian tubuh mana yang boleh dan tidak boleh disentuh oleh orang lain. Ini penting agar mereka dapat melindungi diri dan melaporkan jika terjadi sesuatu yang tidak benar," ujarnya.
Waode juga mengingatkan pentingnya pengawasan orang tua pada aktivitas anak dalam bermedia sosial. Karena medsos bisa menjadi pintu masuk pelaku pelecehan. Maka orang tua perlu memahami aplikasi yang digunakan anak dan mendiskusikan tentang keamanan digital.
Pendidikan seksual kepada anak pun masih menjadi topik sensitif di masyarakat. Padahal pendidikan seksual sejak dini sangat penting untuk mencegah anak dari risiko pelecehan, kekerasan, dan perilaku seksual berisiko.
"Pendidikan seksual berfungsi untuk mengedukasi anak-anak tentang pubertas dan perubahan tubuh yang akan mereka alami. Dengan pemahaman yang benar, anak-anak akan lebih siap menghadapi masa pubertas tanpa merasa cemas atau malu," jelasnya.
Namun, kata Waode, tantangan terbesar dalam mengedukasi pendidikan seksual adalah stigma negatif dari sebagian masyarakat yang masih menganggap tabu.
Padahal, penelitian menunjukkan anak-anak yang dapat pendidikan seksual sejak dini justru lebih mampu menjaga diri dan membuat keputusan lebih bertanggung jawab terkait hubungan sosial dan seksual.
"Oleh karena itu saya menyarankan agar orang tua dan pendidik tidak ragu untuk mulai memperkenalkan pendidikan seksual kepada anak-anak sejak usia dini dengan metode dan bahasa yang sesuai dengan usia mereka," pungkasnya.
(dpe/hil)