Pantauan detikJatim mereka berhenti di Kantor Dishub dan berorasi.
"Kami meminta Kepala Dishub mengawal kami dan tidak lupa memantau aplikasi menentukan tarif. Apalagi tarifnya tidak manusiawi," kata orator aksi di depan kantor Dishub Jatim, Selasa (20/5/2025).
![]() |
Setelah itu, mereka melanjutkan aksi ke Kantor Diskominfo Jatim. Di sana, mereka juga melakukan aksi bakar ban.
"Kita akan berhenti juga ke Diskominfo Jatim," kata massa aksi.
Ketua Front Driver Online Tolak Aplikator Nakal (Frontal) Tito Ahmad memprediksi ada hingga 3 ribu massa yang akan hadir aksi. Mereka berasal dari Surabaya, Malang, Jember, dan wilayah lain di Jatim.
"Saya prediksi antara 2.000-3.000-an. Hari ini kita sudah deklarasi seluruh Indonesia kepangkitan nasional transportasi online. Jadi ada 14 kota yang bergerak. Jawa Timur salah satunya," kata Tito.
![]() |
Mereka menyuarakan sejumlah tuntutan salah satunya terkait penyesuaian tarif.
"Nanti ada penyesuaian tarif pasti, karena kita sudah lama, bensin sudah naik, kita belum naik-naik. Lalu ada regulasi barang makanan, yang selama ini tidak ada. Harus ada diantarkan regulasi itu. Karena teman-teman roda 2 selama ini tidak ada bayang hukum, yang jelas," jelasnya.
"Semua aplikator harus menyepakati, menyesuaikan harga, harus menaati potongan tarif yang sampai saat ini di atas 20%," tegasnya.
Sementara itu, pantauan detikJatim hingga kini jalur Frontage A Yani masih ditutup
(irb/hil)