100 Anak Banyuwangi Akan Masuk Sekolah Rakyat pada Juli 2025

100 Anak Banyuwangi Akan Masuk Sekolah Rakyat pada Juli 2025

Eka Rimawati - detikJatim
Jumat, 02 Mei 2025 08:39 WIB
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat diwawancarai sejumlah wartawan terkait sekolah rakyat.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat diwawancarai sejumlah wartawan terkait sekolah rakyat/Foto: Istimewa
Banyuwangi -

Program Sekolah Rakyat di Kabupaten Banyuwangi telah memasuki tahap pemantapan, di mana lokasi dan kuota siswa yang akan mengikuti pembelajaran, telah ditentukan sebanyak 100 siswa.

Program pendidikan gratis berbasis asrama untuk anak-anak dari keluarga miskin yang dinisiasi Presiden Prabowo Subianto tersebut dijadwalkan mulai berjalan pada Juli 2025, 100 siswa yang bakal masuk dalam tahap awal tersebut adalah dari tingkat SMP dan SMA dengan empat rombongan belajar (rombel).

"Sekolah Rakyat ini program pendidikan gratis yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto. Program ini berbentuk boarding school (sekolah asrama) dengan seluruh biaya pendidikannya ditanggung penuh oleh pemerintah," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Jumat (2/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Calon siswa Sekolah Rakyat diprioritaskan bagi anak usia sekolah dari keluarga miskin, di dua desile awal dalam Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) Kementerian Sosial (Kemensos).

Untuk tahap awal, Sekolah Rakyat terdiri atas 2 rombongan belajar (rombel) kelas 1 SMP dan 2 rombel kelas 1 SMA. Masing-masing rombel akan diisi 25 siswa sehingga total ada 100 siswa.

ADVERTISEMENT

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan KB (Dinsos PPKB) Henik Setyorini menjelaskan, untuk calon siswa didapatkan dari usulan Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) ditingkat Desa dan Kelurahan.

Selanjutnya, calon peserta akan diseleksi melalui berbagai tahapan, dimulai dari seleksi administrasi untuk memastikan bahwa mereka termasuk dalam desil 1 dan 2 DTSEN. Kemudian, dilanjutkan tes potensi akademik, psikotes, kunjungan rumah, dan wawancara dengan orang tua serta pemeriksaan kesehatan.

"Saat ini petugas PKH juga rajin turun ke lapangan untuk melakukan jemput bola menjaring calon siswa berdasarkan prelist dari Kemensos. Anak-anak miskin yang saat ini sudah kelas 6 SD dan kelas 9 SMP akan dikunjungi dan ditawarkan untuk melanjutkan pendidikan di Sekolah Rakyat pada tahun ajaran baru 2025/2026 nanti," ujar Henik.

Proses pembelajarannya, imbuh Henik, akan dilaksanakan di Gedung Diklat PNS di Kecamatan Licin Banyuwangi yang saat ini dalam tahap pembenahan.




(erm/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads