Ngilu! Butuh 1 Jam untuk Lepas Paralon dari Kelamin Kakek di Ngawi

Ngilu! Butuh 1 Jam untuk Lepas Paralon dari Kelamin Kakek di Ngawi

Sugeng Harianto - detikJatim
Rabu, 14 Mei 2025 15:55 WIB
Damkar bersama petugas medis melepas cincin paralon di kemaluan kakek di Ngawi.
Damkar bersama petugas medis melepas cincin paralon di kemaluan kakek di Ngawi. (Foto: Istimewa)
Ngawi -

Suasana di Kantor Pemadam Kebakaran Kabupaten Ngawi mendadak heboh saat seorang kakek berusia 65 tahun datang pagi-pagi buta dengan wajah menahan sakit. Tanpa banyak bicara, ia memperlihatkan kondisi kelaminnya yang membengkak akibat terjepit cincin dari pipa paralon. Petugas yang kaget seketika langsung bergerak cepat mengevakuasi sang kakek ke rumah sakit.

Aksi tak biasa itu dilakukan Suroso, warga Kecamatan Jogorogo, yang selama dua hari terakhir hidup dalam derita luar biasa karena alat vitalnya terjepit cincin paralon. Aksinya berujung petaka hingga harus ditangani serius oleh tim Damkar dan medis di RS Widodo Ngawi. Penanganannya pun butuh waktu tak sebentar.

"Pelapor kami bawa ke Rumah Sakit Widodo untuk proses lebih lanjut. Pelapor punya inisiatif langsung ke Damkar karena sering melihat Damkar dalam menangani aduan masyarakat," kata Kasi Penyelamatan dan Evakuasi Pemadam Kebakaran Kabupaten Ngawi, Purwanto, Rabu (14/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Purwanto menjelaskan bahwa proses melepas paralon dari penis kakek bernama Suroso (65) warga Kecamatan Jogorogo itu tidak bisa dibilang mudah. Tim Damkar bersama tim medis di RS Widodo Ngawi butuh waktu hingga kurang lebih 1 jam sampai akhirnya cincin paralon itu terlepas.

"Proses penanganan membutuhkan waktu hampir satu jam lamanya mulai pukul 04.30 WIB hingga 05.30 WIB," tandas Purwanto.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, kakek tersebut pada Selasa (13/5) pagi-pagi buta datang ke Kantor Damkar bikin kaget semua orang. Dia tunjukkan kemaluannya yang membengkak karena terjepit cincin dari pipa paralon.

Kakek itu mengaku sengaja memasang cincin paralon ke kemaluannya 2 hari sebelum dia datang ke Kantor Damkar. Dia sebutkan alasan yang bikin para petugas Damkar geleng-geleng kepala.

"Beliau itu memasang paralon di alat kemaluannya itu 2 hari sebelum laporan minta bantuan melepaskan. Karena dia merasakan sakit yang luar biasa dan tidak bisa buang air kecil akhirnya dia berinisiatif datang ke kami," kata Purwanto, Rabu (14/5/2025).

Kepada petugas sang kakek mengakui dirinya sengaja memasang cincin paralon di kemaluannya itu supaya kemaluannya tidak bereaksi saat mendapatkan rangsangan seksual. Dia berharap paralon di kemaluannya itu bisa mencegahnya berfantasi.

"Katanya untuk mengantisipasi supaya tidak berhalusinasi atau berfantasi seksual sehingga kemaluannya tidak bereaksi saat dimasukkan pipa paralon air itu," imbuh Purwanto.




(dpe/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads