Kariyo (47), petani di Dusun Slorok, Desa Andonosari, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan, menemukan ribuan koin kuno saat menggali lahan yang hendak ditanami kubis, pada akhir Januari 2025. Sampai hari ini identifikasi koin-koin dengan berat total satu kuintal itu belum kelar.
"Kami sedang proses kajian ya, mohon menunggu hingga laporannya selesai kami buat. Dikarenakan adanya transisi kementerian, jadi prosesnya sedikit terhambat, semoga dalam waktu dekat hasilnya bisa kami sampaikan," kata Indra Eka, pamong budaya Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jawa Timur, kepada detikJatim, Jumat (9/5/2025).
Tim BPK Wilayah IX sebelumnya sudah survei ke lokasi temuan dan rumah penemu koin, beberapa hari setelah heboh temuan koin kuno. Setelah dicek jumlah koin yang ditemukan sekitar 5000 keping uang logam Cina kuno.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu ada juga cermin kuno atau darpana, kemudian ada lonceng yang bandulnya sudah terlepas tapi bandulnya masih ditemukan. Selain itu juga ada wadahnya, tempat penemuan itu semua tapi sudah hancur.
Namun BPK belum bisa mengetahui pada tahun berapa uang koin itu berasal, apalagi memastikan dinasti yang menggunakannya.
"Semuanya masih dalam proses identifikasi. Untuk mengidentifikasi temuan ini perlu waktu yang cukup lama," terang Eka.
Identifikasi dilakukan dari berbagai aspek. Antara lain bahan, gaya ragam hias, hingga dibandingkan dengan penemuan-penemuan lokal yang ada di wilayah Pasuruan maupun Jawa Timur secara umum.
"Dari itu semua hasilnya nanti akan menjadi rumusan kebijakan yang bisa kami diskusikan bersama stakeholder terkait," pungkas Eka.
(auh/abq)