Suasana haru menyelimuti rumah duka di Desa Krembangan, Kecamatan Taman, Sidoarjo. Kerabat dan tetangga terus berdatangan untuk menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Nur Fadilah (58), jemaah haji yang meninggal dunia saat dalam penerbangan menuju Madinah. Bagi keluarga, kabar duka itu datang begitu tiba-tiba.
Putra kedua almarhumah, Achmad Mustofa Hasan Ar Rofi'i, mengaku masih tak menyangka dengan kepergian sang ibunda.
"Saya dapat kabar Kamis (8/5/2025) sekitar pukul 13.00 WIB siang. Kaget, karena sebelumnya ibu dalam kondisi sehat saat berangkat dari rumah," ujar Achmad ditemui di rumah duka, Jumat (9/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Achmad bercerita, sebelum menerima kabar itu dirinya sempat berencana kembali ke pondok pesantren di Ploso, Kediri. Ia mengenang, ibunya memang memiliki riwayat gula darah tinggi, namun tidak menunjukkan tanda-tanda memburuk.
"Saat berangkat ke Pendopo Sidoarjo ibunda masih sehat. Tapi memang beliau punya riwayat gula darah tinggi. Kami sekeluarga sudah ikhlas, semoga almarhumah tenang di sisi-Nya," imbuh Achmad.
Rumah duka pun terus didatangi kerabat dan tetangga yang ingin menyampaikan doa serta belasungkawa.
Diketahui, Nur Fadilah tergabung dalam Kloter 20 Embarkasi Surabaya. Ia meninggal dunia di dalam pesawat saat perjalanan menuju Madinah, Rabu (7/5/2025).
Almarhumah tergabung dalam rombongan jemaah haji bersama 376 jemaah lainnya dan 4 petugas haji. Mereka menumpang Pesawat Saudi Arabian Airlines nomor penerbangan SV 5323 yang lepas landas dari Bandara Internasional Juanda, Surabaya.
Sebelumnya, kabar meninggalnya Nur Fadilah sempat diunggah oleh Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrowi dalam Instagram miliknya @nahrawi_imam.
"Pagi ini di atas pesawat Saudi Arabia SV5323 jam 07.00-an waktu setempat, wafat Ibu Nyai Nur Fadilah, calon jemaah haji asal Sepanjang, Taman, Sidoarjo," tulis eks Menpora Imam Nahrawi, Kamis (8/5/2025).
"Semoga husnul khotimah dan insyaallah dimakamkan di Madinah Almunawwaroh, kota Nabi Muhammad SAW, Alfaatihah," tambahnya.
(auh/hil)