Sekdaprov Jatim Adhy Karyono mendeklarasikan Jatim sebagai provinsi Open Defecation Free (ODF). Provinsi ODF ialah provinsi yang 100% warganya tidak lagi buang air besar (BAB) sembarangan.
"Ini adalah hari yang membahagiakan hari yang kita tunggu-tunggu, bahwa Jatim provinsi layak open defecation free (ODF) 100%, artinya tidak ada lagi masyarakat Jawa Timur yang buang air sembarangan," kata Adhy di Surabaya, Kamis (8/5/2025).
Adhy menjelaskan status ODF 100% ini diperoleh setelah 8 kabupaten/kota di Jawa Timur pada tahun sebelumnya belum berhasil menuntaskan ODF di wilayahnya, dan saat ini telah berhasil mencapai ODF 100%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Capaian itu, kata Adhy, telah diverifikasi selama 2 hari oleh Tim Verifikator Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Nasional.
"Ini bukan akhir dari ikhtiar kita, tetapi awal bagaimana bisa mempertahankan status ODF 100 persen, menurunkan angka penyakit berbasis lingkungan, meningkatkat derajat kesehatan masyarakat Jatim," terangnya.
Adhy menyebut menyandang predikat ODF 100% artinya ada perubahan perilaku dan budaya masyarakat Jawa Timur di bidang kesehatan. Di mana sebelumnya masih ada sebagian kecil masyarakat Jatim yang kurang peduli terhadap kesehatan berbasis kebersihan lingkungan.
"Buang air besar sembarangan di tempat umum seperti sungai juga berakibat pada meningkatnya penyakit yang timbul dari infeksi karena sanitasi yang tidak bersih," tuturnya.
Lebih lanjut Adhy menyampaikan, capaian ODF 100% juga akan berdampak pada menurunnya angka stunting. Karena menurutnya lingkungan yang lebih bersih dan lebih sehat akan bisa mempengaruhi tumbuh kembang seseorang.
Adhy menambahkan target Jawa Timur ke depan adalah bisa mencapai penerapan 4 pilar dari 5 pilar STBM lainnya. Yaitu cuci tangan pakai sabun, pengelolaan makanan dan minuman rumah tangga, pengelolaan sampah rumah tangga, serta pengelolaan limbah cair rumah tangga.
"Kami bertekad untuk melanjutkan yang sudah kita capai dan juga akan kita targetkan untuk 4 pilar yang lainnya, memastikan seluruh Kabupaten Kota juga menerapkan 4 pilar STBM lainnya," tegasnya.
Adhy juga mengajak semua pemangku kepentingan terus menjaga semangat kolaborasi ini. Pemerintah, masyarakat, dunia usaha, perguruan tinggi, media, dan mitra pembangunan berperan penting memastikan Provinsi Jawa Timur tidak hanya bebas dari BAB sembarangan tetapi juga menerapkan 5 pilar STBM.
"Jatim bisa menjadi pelopor transformasi sanitasi di Indonesia," tandasnya.
(dpe/abq)