Alasan Atlet Binaraga Malang Tetap Makan Ayam Tiren Meski Anggaran Cair

Alasan Atlet Binaraga Malang Tetap Makan Ayam Tiren Meski Anggaran Cair

Muhammad Aminudin - detikJatim
Selasa, 06 Mei 2025 12:45 WIB
Viral atlet binaraga Kabupaten Malang konsumsi ayam tiren.
Viral atlet binaraga Kabupaten Malang konsumsi ayam tiren. Foto: tangkapan layar video viral
Malang -

Pemerintah Kabupaten Malang disebut hanya mencairkan anggaran Pemusatan Latihan Kabupaten (Puslatkab) bagi atlet binaraga. Uang saku hanya sebesar Rp 30 ribu per hari dinilai tak mencukupi, sehingga membuat atlet binaraga tetap memilih makan ayam mati kemarin (tiren).

"Yang kemarin cair itu hanya uang Puslatkab sebesar Rp 1 juta langsung ke rekening atlet," ujar Ketua Persatuan Binaraga dan Fitnes Indonesia (PBFI) Kabupaten Malang Indra Khusnul kepada detikJatim, Selasa (6/5/2025).

Indra mengaku, tentu uang Puslatkab yang sudah diberikan, belum dapat mencukupi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, asupan gizi maupun suplemen bagi para atletnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya tentu tidak cukup, itu kan uang saku. Masih 10 persen dari kebutuhan kita. Sementara atlet butuh protein hewani, gizi dan suplemen," katanya.

Kemungkinan, lanjut Indra, para atlet akan tetap mengonsumsi ayam tiren. Meskipun tidak dianjurkan oleh kesehatan maupun agama.

ADVERTISEMENT

"Kalau memang begini, ya terpaksa tetap pakai ayam tiren. Mau gimana lagi," sambungnya.

Untuk atlet di kelas 60 ke bawah, kata Khusnul, minimal kebutuhan protein hewani mencapai 1 kilogram per hari, belum termasuk makanan tambahan lainnya.

"Kalau hitungan kita paling sedikit, untuk suplemen atlet bisa memakan biaya kurang lebih Rp 2 juta sampai Rp 3 juta per atlet. Belum kebutuhan lainnya," urainya.

Indra juga menyoroti kondisi atlet yang sebagian besar merupakan pelajar-mahasiswa dengan uang saku yang sangat terbatas.

"12 atlet kita ikut Porprov adalah pelajar dan mahasiswa. Kita punya satu tempat latihan, kita komersilkan, dari pendapatan itu kita subsidikan untuk membantu para atlet," bebernya.

Ia juga telah banyak mengorbankan pendanaan pribadi untuk memenuhi gizi para atlet binaraga Kabupaten Malang. Namun, dana pribadinya terbatas sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan gizi ideal para atlet.

"Mulai Agustus 2024 kita sudah melakukan persiapan. Saya pakai uang pribadi sejak itu. Tapi kalau terus-terusan, saya kebingungan," tegasnya.

Di tengah minimnya anggaran, kata Indra, pihaknya dituntut agar dapat meraih prestasi di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur IX 2025 nanti.

"Kita selalu juara umum, sekarang harus bisa menjaga itu (juara umum). Mau gimana lagi," ungkapnya.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Malang menyebut bahwa keterlambatan pencairan anggaran, lantaran proses validasi nomor rekening dari bank penerima anggaran.

Namun saat ini, Pemkab Malang menegaskan telah mencairkan kurang lebih Rp 3 miliar untuk kebutuhan anggaran 63 cabang olahraga.

"Sekarang sudah cair, sudah dicek, kecuali Bank Jatim tidak mau beresiko bila mana tidak aktif rekeningnya. Yang memberikan dan memasuk dari KONI, memverifikasi, itu ternyata ada rekening yang tidak bisa," kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Malang M Hidayat terpisah.




(auh/hil)


Hide Ads