Reaksi Pemkab Malang Soal Atlet Binaraga Terpaksa Makan Ayam Tiren

Reaksi Pemkab Malang Soal Atlet Binaraga Terpaksa Makan Ayam Tiren

Muhammad Aminudin - detikJatim
Selasa, 06 Mei 2025 08:45 WIB
Pertemuan Pemkab Malang dengan pengurus cabor.
Pertemuan Pemkab Malang dengan pengurus cabor. (Foto: Istimewa)
Malang -

Pemkab Malang mengumpulkan seluruh pengurus cabang olahraga buntut video viral atlet binaraga makam ayam tiren. Langkah ini untuk menyikapi kesiapan atlet Kabupaten Malang dalam menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2025.

Plh Sekda Kabupaten Malang Nurman Ramdansyah mengakui bahwa memang ada keterlambatan pencairan anggaran Porprov Jawa Timur tahun 2025 yang membawa dampak bagi seluruh cabang olahraga.

Menurut Nurman, pencairan anggaran dari Pemkab Malang memang tidak bisa langsung dilakukan. Dia menjelaskan harus ada proses atau tahapan yang harus dilalui.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami memang sedikit terlambat, semua proses pencairan anggaran pemerintah tidak bisa langsung. Ada proses, tapi Alhamdulillah hari ini sudah bisa cair semua termasuk (untuk) binaraga, sudah bisa kami cukupi," kata Nurman kepada wartawan, Senin (5/5/2025).

Nurman mengaku, pencairan anggaran sempat terhambat karena ada beberapa nomor rekening yang tidak aktif. Sehingga perlu dilakukan aktivasi ulang. Karena itu pencarian dana untuk beberapa cabor olahraga, termasuk binaraga mengalami keterlambatan.

ADVERTISEMENT

"Karena ada yang hari ini masih ada butuh aktivasi nomor rekening, tidak 100%, karena pengcab (pengurus cabor) belum siap dengan nomor rekeningnya. Kan harus ada nomor rekeningnya, tidak pernah diaktifkan, sudah mati dan segala macamnya, tapi sedikit," akunya.

Nurman menjelaskan, keputusan para atlet binaraga itu makan ayam mati atau tiren karena mereka harus memenuhi standar gizi sebelum pelaksanaan pertandingan Porprov Jawa Timur.

Menurutnya, para atlet ini sudah menyiapkan fisik dari pola makanan sejak 3 pekan terakhir yang saat ini disebut ada hambatan komunikasi.

"Mereka tidak mau disamakan dengan atlet cabor lain, menjaga peak (puncak) harus dihitung, '2 minggu sampai di mana performa saya', tiga minggu dan seterusnya, agak sedikit kecewanya sudah saya tuntaskan tadi," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kabupaten Malang M. Hidayat berdalih baru dapat mencairkan dana anggaran cabor, karena proses verifikasi dan validasi.

Hidayat menyebut, total anggaran yang telah dicairkan sebanyak Rp 3 miliar untuk 63 cabor.

"Sekarang sudah cair, sudah dicek, kecuali Bank Jatim tidak mau beresiko bila mana tidak aktif rekeningnya," kata Hidayat.




(dpe/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads