2.500 Lebih Calon Jemaah Haji Jatim Belum Dapat Visa

2.500 Lebih Calon Jemaah Haji Jatim Belum Dapat Visa

Esti Widiyana - detikJatim
Selasa, 06 Mei 2025 11:48 WIB
2.500 Lebih CJH Jatim Belum Dapat Visa Haji
Ketua PPIH Embarkasi Surabaya, Akhmad Sruji (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Ketua Panitia Pelaksanaan Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya, Akhmad Sruji Bahtiar menyebut, ada sekitar 2.500 lebih calon jemaah haji (CJH) Jawa Timur yang belum menerima visa. Sebab, penerbitan visa ini merupakan wewenang pemerintah Arab Saudi.

Sruji mengatakan, Kemenag sudah mengajukan visa sebelum keberangkatan jemaah haji. Lantaran penerbitan visa dari seluruh Indonesia, maka tidak bisa keluar dalam waktu yang sama semuanya.

"Visa sesungguhnya sudah kita ajukan ya, yang reguler itu 17 April 2025, tetapi tentunya karena tidak hanya melayani Indonesia, tapi juga melayani seluruh dunia. Tentunya tidak bisa kemudian keluar sekaligus ya, secara bertahap," kata Sruji kepada wartawan di Asrama Haji Embarkasi Sukolilo Surabaya (AHESS), Selasa (6/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Totalnya, ada 35.168 CJH di Embarkasi Surabaya, sementara sekitar 32.700 lebih jemaah sudah mendapatkan visa. Sisanya, belum terbit hingga saat ini.

"Alhamdulillah kita sudah di angka kemarin itu sudah di angka 32.700-an visa yang keluar. Hari ini belum saya update, mudah-mudahan sudah ada perkembangan yang signifikan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Ia pun memastikan, semua jemaah haji asal Embarkasi Surabaya tetap berangkat. Termasuk, jemaah haji yang visanya hingga kini belum terbit.

"Insyaallah jemaah yang sudah melunasi dan masuk di reguler maupun cadangan, Insyaallah tetap sesuai dengan permen yang sudah diusulkan oleh daerah masing-masing, Insyaallah diberangkatkan. Tinggal menunggu visa keluar," jelasnya

Ketua Kakanwil Kemenag Jatim ini mengimbau CJH Embarkasi Surabaya untuk tenang dan sabar menunggu. Sebab, yang menerbitkan visa bukan Pemerintah Indonesia.

"Saya mengimbau kepada jemaah haji untuk tenang, untuk sabar, karena visa ini keundangannya bukan di Kementerian Agama, tapi di Arab Saudi. Insyaallah saya haqqul yaqin bisa diberangkatkan semuanya," katanya.

Sruji berharap, setiap kloter keberangkatan ke Tanah Suci tidak ada open seat. Bila ada open seat di setiap kloter, dikhawatirkan di akhir kloter nanti ada jemaah yang tidak terbang.

"Kita berikhtiar bahwa setiap kloter itu tidak ada open seat. Kalau sampai kemudian ada open seat, apalagi banyak itu konsekuensi nanti pada penerbangan akhir bisa jadi kemudian ada jemaah yang tidak terangkut. Nah, ini Kemudian kita ikhtiarkan, tidak boleh ada open seat," pungkasnya.




(auh/hil)


Hide Ads