Cinta Tulus Ribut pada Siti di Balik Resepsi Tanpa Rias dan Dekorasi

Round Up

Cinta Tulus Ribut pada Siti di Balik Resepsi Tanpa Rias dan Dekorasi

Hilda Meilisa Rinanda - detikJatim
Selasa, 06 Mei 2025 11:22 WIB
Pernikahan sederhana tanpa perias dan dekorasi yang viral di media sosial.
Pernikahan sederhana tanpa perias dan dekorasi yang viral di media sosial.(Foto: tangkapan layar)
Surabaya -

Sebuah kisah haru datang dari pelosok Desa Sumberejo, Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi. Sepasang pengantin, Siti Fatonah (29) dan Ribut Ariyanto (40), menjadi sorotan warganet setelah pernikahan mereka viral di media sosial. Bukan karena kemewahan, melainkan karena kesederhanaan yang menyentuh hati.

Pernikahan itu digelar tanpa makeup artist, tanpa dekorasi, bahkan tanpa fotografer. Janji suci diucapkan di ruang tamu rumah kayu sederhana, diapit kursi plastik seadanya yang jadi saksi perjalanan cinta keduanya.

Di balik pernikahan sederhana itu, tersimpan kisah pilu yang menggetarkan hati. Siti Fatonah bukanlah orang asing bagi Ribut. Ia adalah kakak iparnya, istri dari almarhum kakak kandung Ribut yang meninggal dunia setahun lalu akibat sakit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kondisi menjadi janda tanpa pendamping, Siti menjalani hari-hari berat hingga akhirnya Ribut memberanikan diri meminang kakak iparnya sendiri.

"Suami pertama Siti Fatonah meninggal, akhirnya janda," ungkap Hardi, paman Ribut, saat ditemui, Senin (5/5/2025).

ADVERTISEMENT

Pernikahan itu pun tak pernah diawali dengan kisah asmara seperti pasangan muda-mudi pada umumnya. Mereka menikah tanpa pernah saling pacaran, melainkan atas dasar niat tulus dan kepedulian di antara dua keluarga yang saling mengenal dekat.

"Mereka tidak pernah pacaran," jelas Hardi.

Karena keterbatasan ekonomi, resepsi pernikahan mereka dihelat sangat sederhana. Tak ada panggung, tak ada hiburan, bahkan tak ada riasan pengantin. Siti hanya mengenakan kebaya oranye sederhana, sementara Ribut memakai setelan jas dan peci hitam.

Biaya pernikahan itupun hanya sebesar Rp 1 juta. Ironisnya, dari jumlah itu masih menyisakan utang Rp 500 ribu yang harus ditanggung mempelai pria. Demi meringankan beban suaminya, Siti rela menyerahkan kembali mas kawin berupa uang tunai Rp 100 ribu yang diterimanya saat ijab kabul.

"Mas kawin kemarin diserahkan kembali ke suami karena ada keperluan penting. Untuk bayar utang suami karena keadaan ekonomi kekurangan," ujar Hardi.

Tak menunggu lama, keesokan harinya pasangan ini kembali ke rutinitas. Ribut bekerja sebagai kuli bangunan di proyek, sedangkan Siti menjadi buruh tani membantu keluarganya. Hidup dalam keterbatasan, namun mereka tetap teguh dan saling menguatkan.

"Rp 500 ribu utangnya kemarin alhamdulillah sudah dikembalikan sebagian dan harus kerja usai resepsi. Istri sudah ikhlas juga," tambah Hardi.

Kisah mereka pun viral setelah sebuah video berdurasi 25 detik beredar di media sosial. Video itu menampilkan suasana sederhana saat pernikahan berlangsung, bahkan sempat memperlihatkan momen haru ketika Siti menyuapi suaminya di hadapan keluarga besar. Video itu telah ditonton lebih dari 500 ribu kali dan dibanjiri komentar simpati serta doa dari ribuan warganet.

"Kedua mempelai sudah saling sepakat untuk acara resepsi sangat jauh dari sederhana tanpa melibatkan jasa artist dan fotografer," terang Hardi.

Di era saat pernikahan kerap dilangsungkan megah demi citra di media sosial, kisah cinta Siti dan Ribut seolah mengingatkan bahwa esensi pernikahan bukan tentang kemewahan. Bukan soal seberapa mahal dekorasi atau gemerlap busana pengantin, tapi tentang niat tulus untuk bersama dalam suka maupun duka.

Meski sederhana, janji suci itu terasa sangat bermakna. Warganet pun tak berhenti menyampaikan doa dan dukungan untuk pasangan ini. Kisah mereka membuktikan bahwa cinta yang ikhlas tak pernah ditentukan oleh kondisi materi.




(auh/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads