.webp)
Tukang becak berinisial M membawa muatan sampah dari pasar terpaksa balik kanan. Pria yang berniat membuang sampah ke pesisir Laut Muncar itu telah diberi peringatan tegas oleh Anggota Pos Angkatan Laut (AL) Muncar.
Setelah beredarnya video buang sampah di Laut Muncar, pelaku diringkus petugas yang patroli pada Jumat (2/5). Akhirnya diketahui sampah itu berasal dari salah satu pasar.
"Itu sampah berasal dari Pasar Berak Muncar. Sudah sering membuang sampahnya di situ," kata Danpos AL Muncar Lettu Laut (T) Pungky Pradita, Sabtu (3/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum diberi edukasi, M diamankan lebih dulu ke Pos Jaga TNI AL wilayah Muncar. Menurut Pungky, pengayuh becak itu telah menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi.
Terhadap pelaku petugas Pos Jaga memintanya membuat pernyataan tertulis tidak akan mengulangi perbuatannya lagi termasuk merekamnya dalam rekaman video.
"Sudah minta maaf dengan membuat surat pernyataan dan video. Apabila ketahuan lagi dia (pelaku) bersedia dilanjutkan ke jalur hukum," kata Pungky.
"Tidak hanya pelaku M, kami turut mengamankan satu orang warga lain. Sudah memohon maaf," tambahnya.
Keluhan akan permasalahan sampah, kata Pungky, dia dengar melalui pemangku wilayah setempat. Terlebih lokasi pembuangan sampah itu berada tepat di belakang Pos AL Muncar.
 Sampah yang dibuang ke laut Muncar, Banyuwangi. (Foto: Istimewa) |
"Sempat ada gerakan mengelola sampah organik dan anorganik. Sampah itu dikumpulkan di satu tempat lalu dijemput oleh kendaraan roda tiga," imbuhnya.
Pungky menjelaskan, kedatangan kendaraan pengangkut sampah yang kerap terlambat jadi pemicu warga membuang sampahnya ke laut Muncar.
Jika tidak segera dibuang, tumpukan sampah dari pasar itu memang menimbulkan bau tidak sedap dan akan mengganggu warga sekitar pasar.
"Untuk pengambilannya agak terlambat sehingga menumpuk dan menimbulkan bau menyengat," terang Pungky lebih lanjut.
Selain itu, kata Pungky, bak keranjang sampah yang dipakai penampungan sementara kerap dicuri nelayan. Keranjang itu dipakai untuk menimbang ikan sewaktu nelayan tiba.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Forpimka Muncar mencari solusi masalah sampah ini.
Dia berharap tindakan tegas dari seluruh pihak bisa meningkatkan kesadaran masyarakat agar tidak lagi membuang sampah sembarangan.
"Hari Senin, kami akan gelar pertemuan dengan Forpimka. Kita butuh tindakan tegas dan pengaturan di semua lini agar masalah persampahan ini bisa segera diatasi," tandasnya.
(dpe/hil)
