.webp)
Seorang perempuan merekam aksi 2 pria yang membuang sampah ke Laut Muncar. Sampah yang dibuang tampak berkantung-kantung dalam jumlah yang sangat banyak. Perempuan itu sengaja merekam aksi keduanya yang diduga merupakan petugas kebersihan.
Dalam rekaman video, perempuan itu menyatakan akan melaporkan aksi tersebut ke kepala desa dan meminta aparat menindak tegas kedua pria itu. Perempuan itu berharap agar sampah-sampah yang mencemari Laut Muncar dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir (TPA) di Kedungrejo.
Aksi buang sampah yang terekam kamera warga itu dilakukan di pesisir Pantai Sampangan, Kecamatan Muncar, Banyuwangi. Usai viral, petugas pos AL Muncar melakukan pencarian kedua pria itu dan diketahui keduanya adalah seorang pencari sampah atau pemulung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu pelaku diketahui berinisial W yang merupakan warga Kecamatan Rogojampi. Pelaku pun langsung diamankan untuk mendapat peringatan tegas oleh petugas Pos AL Muncar.
"Kami luruskan terkait adanya informasi yang menyebutkan jika pelaku pembuangan sampah bukanlah petugas kebersihan melainkan seorang pemulung," ungkap Danpos AL Muncar Lettu Laut (T) Pungky Pradita, Sabtu (3/5/2025).
"Yang bersangkutan mengaku sedang mencari barang rongsokan di sekitar tempat sampah," sambungnya.
Pungky menyebut alasan pelaku membuang sampah ke laut lantaran diarahkan oleh warga. Yang menyebut jalannya tertutup akibat sampah berserakan usai diacak-acak.
 Sampah yang dibuang ke laut Muncar, Banyuwangi. (Foto: Istimewa) |
"Karena diarahkan oleh warga untuk membuang sampah ke laut. Katanya memenuhi jalanan," terangnya.
Ia menambahkan, ketika membuang sampah itu, ia dibantu seseorang. Ketika aksi itu terlihat di depan mata warga ada yang meneriaki. Akan tetapi, teriakan itu tak diindahkan. Baik W maupun salah satu warga yang membantu, tetap santai membuang sampah ke laut.
Sampah yang dibuang itu terlihat mengotori dan mencemari perairan Pantai Sampangan. Perekaman video dilakukan karena warga geram teriakannya tidak digubris.
Sejumlah nelayan juga mengeluhkan aksi pembuangan sampah itu. Mereka khawatir sampah-sampah itu akan mengganggu baling-baling perahu.
Lettu Pungky selaku Danpos AL Muncar menambahkan, pencemaran sampah tak hanya berasal dari individu tetapi juga dari perusahaan dan masyarakat sekitar.
"Jika diurai, pembuang sampah yang ngawur justru banyak dari perusahaan dan masyarakat sekitar," ungkapnya.
Dia menjelaskan, kebiasaan warga membuang sampah setelah dari pasar dengan gerobak becak ke tempat sampah yang kapasitasnya tidak memadai.
Ketika pengangkutan sampah terlambat, kondisi makin buruk apalagi saat hujan karena akses jalan masih berupa tanah menjadi licin dan berbau.
(dpe/hil)
