Viral di sejumlah media sosial, gudang CV Sentoso Seal yang bikin heboh karena menahan ijazah sejumlah eks karyawan, diam-diam beroperasi. Padahal, gudang ini sudah disegel Pemkot Surabaya dengan Satpol PP Line.
Gudang CV Sentoso Seal telah disegel sejak Selasa (22/4). Dalam peristiwa yang disebut terjadi pada Jumat (2/5) itu, tampak sejumlah karyawan yang diam-diam berada di dalam gudang dan beroperasi berlarian keluar dari pintu kecil samping gerbang utama.
Berdasarkan video yang beredar, tampak suasana gelap di sekitar gudang. Cukup banyak banyak karyawan yang keluar dari pintu kecil samping gerbang utama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karyawan keluar dengan terburu-buru, baik sambil berlari maupun dengan menggunakan motor. Bahkan, orang terakhir yang menutup pintu tidak menutupi wajahnya dengan karung.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi membenarkan bahwa gudang Sentoso Seal itu memang dibuka. Namun, dia menegaskan bahwa tujuannya untuk pemeliharaan listrik.
"Karena sebelumnya menyampaikan untuk maintenance, karena di dalamnya ada maintenance listrik, ada permasalahan dari PLN. PLN mengirim surat sehingga maintenance itu boleh dilakukan," ujar Eri kepada wartawan di Taman Asreboyo Surabaya, Sabtu (3/5/2025).
Namun, Sentoso Seal tidak hanya melakukan maintenance. Ternyata, di dalam gudang itu juga diduga berlangsung aktivitas produksi oleh sejumlah karyawan dari CV Sentoso Seal.
"Tapi ternyata kemarin tidak hanya maintenance tapi ada produksi, metu (keluar karyawan). Akhirnya malam itu Pak Fikser (Kepala Satpol PP) bersama jajaran kepolisian, saya kontak langsung Pak Fikser, malam langsung ditutup," jelasnya.
Setelah menutup kembali gudang, pihaknya dan kepolisian membuat berita acara dengan owner Sentoso Seal Jan Hwa Diana. Eri juga meminta kepada semua masyarakat untuk saling mengawasi. Sebab, pemkot juga membutuhkan bantuan dari warga yang mengetahui dan bisa segera melaporkan.
"Alhamdulillah itu ada yang ngawasi ngasih kabar. Ojok meneh (Jangan lagi) ngomong (nggak diawasi), lah lek pemerintah kon ngawasi sendirian, tanpa ada pengawasan melekat dari masyarakat, masyarakatnya cuek, akan susah buat kita. Tapi alhamdulillah masyarakat Surabaya iki wonge (ini orangnya) luar biasa sehingga memantau itu," pungkasnya.
(dpe/hil)