Mengintip ATM Beras YBM BRILian Bantu Ketahanan Pangan Para Mustahik

Mengintip ATM Beras YBM BRILian Bantu Ketahanan Pangan Para Mustahik

Amir Baihaqi - detikJatim
Rabu, 30 Apr 2025 22:57 WIB
Penyaluran bantuan melalui ATM beras di Masjid Al Muawanah di Jl. Jemur Andayani I, Siwalankerto
Penyaluran bantuan melalui ATM beras di Masjid Al Muawanah di Jl. Jemur Andayani I, Siwalankerto (Foto: Dok. Istimewa/YBM BRILian)
Surabaya -

Sepintas jika mendengar Anjungan Mesin Tunai (ATM) akan terlintas uang tunai. Namun ATM Yayasan Baitul Maal BRILian (YBM BRILian) BRI ini berisi beras yang diperuntukkan untuk mustahik atau penerima zakat.

ATM beras ini diluncurkan di Indonesia sejak tahun 2021 yang merupakan hasil zakat dari para pegawai BRI. Namun di Jawa Timur, khususnya di Surabaya kehadirannya sudah sejak tahun 2022.

"Di Surabaya ada 2 di Masjid Rahmat dan di Semolowaru Surabaya," ujar Staf Regional YBM YBM BRILian Surabaya, Maya kepada detikJatim, Rabu (30/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita sekarang totalnya itu ada 7 mesin yang tersebar di Jombang, Sidoarjo dan Mojokerto dan lainnya," imbuhnya.

Maya menjelaskan, hadirnya ATM beras ini memang berawal dari gagasan untuk para mustahik dalam bentuk beras yang dikonsep ATM. Biasanya, ATM beras ini disalurkan setiap hari Jumat.

ADVERTISEMENT

"Jadi bukan dibagikan beras cuma-cuma tapi sebelum dibagikan kita adakan kegiatan pengajian atau kegiatan keagamaan apapun di masjid," jelasnya.

"Per bulan 600 liter jadi kalau 6 bulan 3600 liter dari YBM ke masjid," imbuhnya.

Biasanya ATM beras ini akan ditaruh di masjid yang bersedia. Selama 6 bulan pertama, beras akan disuplai dari YBM sebanyak 600 liter. Sehingga untuk 6 bulan YBM mengeluarkan 3600 litar beras.

Setelah selesai 6 bulan, YBM selanjutnya akan menawarkan apakah akan dilanjut atau tidak program ATM beras itu.

Penyaluran bantuan melalui ATM beras di Masjid Al Muawanah di Jl. Jemur Andayani I, SiwalankertoMustahik penerima bantuan ATM beras di Masjid Al Muawanah di Jl. Jemur Andayani I, Siwalankerto (Foto: Dok. Istimewa/YBM BRILian)

"Kalau bersedia masjid akan meneruskan dan ATM akan dilanjut di sana. Tapi kalau sudah tak berkenan ATM akan ditarik dan ditaruh di masjid yang bersedia," terangnya.

"Jadi bergilir dari masjid ke masjid yang bersedia," imbuh perempuan 30 tahun itu.

Untuk masjid yang akan ditempati ATM beras sendiri harus diseleksi. Terutama untuk lingkungannya apakah ada mustahik atau tidak di sekitar lingkungan masjid.

"Kan gak mungkin semisal ATM ditaruh di masjid yang perumahan, yang warganya misal serba kecukupan," tutur Maya.

Selama di masjid, biasanya juga pihak masjid juga akan menentukan 50 mustahik atau penerima beras. Sedangkan untuk pihak takmir nantinya akan diberi kartu yang akan digunakan untuk menyalurkan.

"Kartu yang dipegang takmir itu sudah di-setting hanya bisa digunakan hari Jumat. Tapi kita pegang masternya yang bisa buka kapan saja," tutur Maya.

Untuk setiap ATM, jelas Maya, biasanya berisi 125 kilo beras. Sedangkan setiap sekali gesek kartu, beras yang keluar yakni 3 liter.

Lalau bagaimana jika mesin ATM beras rusak atau kendala. Maya menyebut biasanya akan menghubungi teknisinya di pusat. Dari situ, pihak operator setempat akan dibimbing atau datang langsung.

"Semua mesin ini dari pusat, teknisinya juga. Jadi jika ada masalah kita telepon ke sana," tandas Maya.




(abq/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads