Reaksi Polisi Saat Tulang Ekor Siswa Dibanting Pelatih Futsal Tidak Retak

Reaksi Polisi Saat Tulang Ekor Siswa Dibanting Pelatih Futsal Tidak Retak

Denza Perdana - detikJatim
Rabu, 30 Apr 2025 20:40 WIB
Siswa pemain futsal dibanting pelatih di lapangan SMP Labschool Unesa 1 Surabaya.
Siswa pemain futsal dibanting pelatih di lapangan SMP Labschool Unesa 1 Surabaya. (Foto: tangkapan layar video viral)
Surabaya -

Siswa berinisial BAI (11) yang menjadi korban dugaan kekerasan oleh pelatih futsal tim lawannya berinisial BAZ (33) dari SDN Simolawang ternyata tidak mengalami keretakan tulang ekor. Polisi pun menjelaskan kemungkinan penyebabnya.

Kanit PPA Polrestabes Surabaya Iptu Eddie Octavianus Mamoto menjelaskan bahwa BAI mengalami ketegangan otot. Menurutnya, hal itu diduga dialami karena BAI cukup intens bermain futsal.

"Bukan periksa ulang, tapi hasil yang dikeluarkan Al Irsyad dan RSUD Dr Soetomo itu dicek lagi di RS Bhayangkara. Memang ada sedikit ketegangan di otot, itu karena anaknya aktif main futsal. Main futsal dari semifinal menang, dia memang over tenaganya. Tapi kalau untuk retak tulang enggak ada," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Eddie menduga pihak keluarga korban sempat menyebutkan tentang keretakan tulang ekor itu karena hasil rontgen saat itu memang belum terbaca.

"Bapaknya ngomong seperti itu mungkin belum menerima hasilnya (rontgen). Pertama kali mengantar anaknya," katanya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, ayah BAI Bambang Sri Mahendra mengungkapkan kondisi terkini itu diketahui usai pengecekan hasil rontgen milik korban kembali diperiksa di RS Bhayangkara Polda Jatim, Selasa (29/4). Sebelumnya, korban sendiri sempat melakukan rontgen di RS Al Irsyad dan RSUD Dr Soetomo.

"Hasilnya terjadi lebam dan ketegangan otot pada tulang belakang. (Kondisi terkini rasa nyeri) masih ada, namun berkurang. Sudah berkurang sedikit-sedikit lah," ungkap Bambang kepada detikJatim.

Korban pun dijadwalkan akan kembali melakukan pemeriksaan ke dokter untuk pemulihan kondisi tersebut pada Rabu (1/5) besok.

"InsyaAllah nanti kami akan berkunjung (ke dokter) dengan pihak terlapor (pelatih futsal) untuk kontrol," tutur Bambang.

Sebelumnya, BAI (11) menjadi korban dugaan kekerasan oleh pelatih futsal tim lawannya, BAZ (33) dari SDN Simolawang. Pelaku diduga membanting korban ke lapangan saat tengah melakukan selebrasi kemenangan.

Peristiwa itu terjadi usai pertandingan semi final futsal di lapangan SMP Labschool Surabaya pada Minggu (27/4/2025) yang mana Tim Futsal BAI menang atas Tim Futsal BAZ dengan skor 4-2 dalam semi final kompetisi futsal tingkat SD/MI se-Surabaya itu.

Kasus itu sempat dilaporkan ke Polrestabes Surabaya pada Minggu (27/4). Polisi juga sudah memeriksa 7 orang saksi termasuk terlapor. Namun setelah mediasi keluarga BAI memutuskan mencabut laporan polisi.




(dpe/fat)


Hide Ads