Kasus pelatih futsal SDN Simolawang BAZ (33) banting siswa MI Al Hidayah BAI (11) usai pertandingan futsal berakhir damai. Fakta terbaru, berdasarkan hasil pemeriksaan rontgen lanjutan korban ternyata tidak mengalami keretakan tulang ekor, melainkan mengalami ketegangan otot.
Ayah korban Bambang Sri Mahendra mengungkapkan kondisi terkini itu diketahui usai dilakukan pengecekan hasil rontgen yang dimiliki korban di RS Bhayangkara Polda Jatim, Selasa (29/4/2025).
Sebelumnya, korban sendiri sempat melakukan rontgen di RS Al Irsyad dan RSU dr Soetomo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hasilnya terjadi lebam dan ketegangan otot pada tulang belakang. (Kondisi terkini rasa nyeri) masih ada, namun berkurang. Sudah berkurang sedikit-sedikit lah," ungkap Bambang saat dihubungi detikJatim, Rabu (30/4/2025).
Korban pun dijadwalkan akan kembali melakukan pemeriksaan ke dokter untuk pemulihan kondisi tersebut pada Rabu (1/5/2025) besok.
"Insyaallah nanti kami akan berkunjung (Ke dokter) dengan pihak terlapor (Pelatih futsal) untuk kontrol," tutur Bambang.
Sebelumnya, BAI (11) menjadi korban dugaan kekerasan oleh pelatih futsal tim lawannya, BAZ (33) dari SDN Simolawang. Pelaku diduga membanting korban ke lapangan saat tengah melakukan selebrasi kemenangan.
Peristiwa itu terjadi usai pertandingan semi final futsal di lapangan SMP Labschool Surabaya pada Minggu (27/4/2025) yang mana Tim Futsal BAI menang atas Tim Futsal BAZ dengan skor 4-2 dalam semi final kompetisi futsal tingkat SD/MI se-Surabaya itu.
Kasus itu sempat dilaporkan ke Polrestabes Surabaya pada Minggu (27/4). Polisi juga sudah memeriksa 7 orang saksi termasuk terlapor. Namun setelah mediasi keluarga BAI memutuskan mencabut laporan polisi.
(dpe/fat)