Orangtua mana yang mampu melihat anaknya didorong-dibanting saat main futsal. Apalagi anaknya siswa MI Al Hidayah BAI (11) yang dibanting pelatih fustal SDN Simolawang BAZ (33) terpaksa harus beristirahat dari hobinya.
Korban harus menghindari aktivitas fisik berat selama 5 hingga 6 bulan karena tulang ekornya retak.
"Ini setelah dirontgen informasi yang kami terima dari dokter itu terjadi keretakan tulang ekor," ujar ayah korban, Bambang Sri Mahendra saat ditemui detikJatim di Polrestabes Surabaya, Senin (28/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bambang menegaskan akibat dari insiden dibanting oleh pelatih Tim Futsal lawan itu aktivitas anaknya jadi terganggu. Anaknya terpaksa harus merelakan hobi berolahraga selama proses penyembuhan.
"Ya, ini mengganggu aktivitas kegiatan anak saya. Untuk bermain bola atau apa, ya sudah harus berhenti dulu lah," tuturnya.
Berdasarkan pengakuan korban, setelah dibanting ke lapangan, ia sempat tidak merasakan sakit apapun. Dirinya bahkan masih bisa melanjutkan pertandingan berikutnya di babak final.
Tetapi rasa sakit kemudian datang usai semua pertandingan selesai dan korban menjalani rontgen di rumah sakit. Selain mengalami keretakan tulang ekor, punggung korban juga memar.
"Pas habis di-rontgen itu baru kerasa (sakit) di sini (punggung)," katanya.
Korban pun tampak sedih karena insiden yang menimpanya hingga ia diharuskan istirahat selama beberapa bulan.
"Sakitnya nyeri. Saya itu sudah main futsal sejak kecil," tutupnya.
Bambang pun yakin bahwa motif pelaku melakukan kekerasan kepada anaknya hanya berkaitan dengan hasil pertandingan. Pelaku tidak terima dengan kekalahan yang diderita timnya.
"Saya yakin motifnya bukan itu. Ya, motifnya mungkin tidak menerima kekalahan itu. Karena selama pertandingan tidak ada kericuhan apapun," kata Bambang.
Sementara BAI mengaku saat itu sekolahnya tengah bertanding melawan SDN Simolawang, dalam semifinal kompetisi futsal yang diadakan SMP Labschool Unesa 1 di Jalan Kawung, Kemayoran, Surabaya.
Pertandingan berjalan dengan lancar dan kondusif hingga MI Al Hidayah unggul 4-2 atas SDN Simolawang. Korban dan teman-temannya pun melalukan selebrasi usai kemenangan semifinal tersebut.
Namun di tengah selebrasi, tiba-tiba pelatih dari SDN Simolawang yang berinisial BAZ menariknya dari belakang dan langsung membanting korban ke arah lapangan.
"Itu (saat sedang) selebrasi, terus ditarik dari belakang. Enggak tahu (kenapa pelaku menariknya)," ujar korban.
(dpe/fat)