Motif Pelatih Banting Siswa Menang Futsal Diduga Tak Terima Kekalahan

Motif Pelatih Banting Siswa Menang Futsal Diduga Tak Terima Kekalahan

Aprilia Devi - detikJatim
Senin, 28 Apr 2025 19:49 WIB
Siswa yang dibanting pelatih usai menang futsal di SMP Labschool Unesa 1 Surabaya.
Ayah siswa yang dibanting pelatih usai menang futsal di SMP Labschool Unesa 1 Surabaya. (Foto: Aprilia Devi/detikJatim)
Surabaya -

Pelatih futsal SDN Simolawang berinisial BAZ (33) diduga tidak terima dengan kekalahan tim futsalnya dalam semifinal futsal melawan MI Al Hidayah. Karena itu sang pelatih diduga membanting salah satu siswa MI Al Hidaya yang sedang melakukan selebrasi kemenangan, yakni BAI (11).

Peristiwa itu terjadi dalam rangkaian kompetisi futsal tahunan yang diselenggarakan SMP Labschool Unesa 1 yang digelar di lapangan sekolah tersebut di Jalan Kawung, Kemayoran, Surabaya pada Minggu (27/4) pukul 10.00 WIB.

"Sempat kami tanyakan, kakak korban menanyakan, apa motifnya? Ya, dalihnya (pelaku) adalah melerai. Padahal kondisi saat itu kan tidak ada pertengkaran sama sekali. Ya ini kan dalih yang tidak rasional," kata ayah korban, Bambang Sri Mahendra saat ditemui detikJatim, Senin (28/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bambang pun yakin bahwa motif pelaku melakukan kekerasan kepada anaknya hanya berkaitan dengan hasil pertandingan. Pelaku tidak terima dengan kekalahan yang diderita timnya.

"Saya yakin motifnya bukan itu. Ya, motifnya mungkin tidak menerima kekalahan itu. Karena selama pertandingan tidak ada kericuhan apapun," kata Bambang.

ADVERTISEMENT

Hasil pertandingan semifinal tersebut, tim korban yakni Tim Futsal MI Al Hidayah menang 4-2 atas SDN Simolawang. Korban juga sempat mencetak dua gol dalam pertandingan tersebut. Maka Bambang sangat menyayangkan insiden yang menimpa putra bungsunya itu.

"Jadi selama pertandingan itu damai. Baik antara pemain, supporter dengan supporter, itu damai tidak ada masalah. Tapi yang saya sayangkan setelah pertandingan itu selesai, kok malah terjadi persoalan kekerasan terhadap anak saya," ujarnya.

Bambang pun telah melaporkan peristiwa kekerasan terhadap puteranya itu ke polisi. Pada hari yang sama, Minggu (27/4) malam, Bambang melaporkan BAZ yang membanting puteranya ke Polrestabes Surabaya.

"Hari ini saya, kakak korban, dan korban tadi diperiksa. Jersey nomor punggung 19 milik korban juga kami serahkan sebagai barang bukti," kata Bambang.

Bambang menjelaskan bahwa dirinya dan keluarganya memutuskan untuk melaporkan BAZ dengan tudingan pelanggaran terhadap Undang-undang Perlindungan Anak.

"Selaku terlapor adalah pelatih dari SDN Simolawang yang bernama BAZ atas Undang-Undang 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak. Pertama di Pasal 79 dan 80, itu yang dipakai dasar penyidik untuk menjawab laporan kami," ujarnya.

Sebelumnya, peristiwa pelatih membanting siswa saat selebrasi kemenangan itu viral di media sosial. Dalam narasi video itu, pertandingan futsal itu mulanya berjalan lancar hingga ke babak Semifinal antara MI Al Hidayah melawan SDN Simolawang.

Dalam pertandingan itu, Tim Futsal MI Al Hidayah keluar sebagai pemenang kompetisi. Saat siswa MI Al Hidayah selebrasi kemenangan itulah peristiwa tak terduga terjadi. Pelatih Tim Futsal SDN Simolawang berinisial BAZ itu menghampiri BAI yang bernomor punggung 19 dengan berlari dan menerjang.

Setelah mendorong BAI, dia menarik tubuh siswa itu sehingga terbanting ke lapangan. Akibat hentakan yang cukup kuat, siswa itu sempat berupaya mempertahankan keseimbangan tapi akhirnya jatuh dengan posisi duduk di lapangan. Korban disebut mengalami keretakan tulang ekor.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads