Ekskavator di Ponorogo Terbakar, Diduga Akibat Korsleting

Ekskavator di Ponorogo Terbakar, Diduga Akibat Korsleting

Charolin Pebrianti - detikJatim
Senin, 28 Apr 2025 16:40 WIB
ekskavator terbakar
Ekskavator terbakar diduga karena korsleting (Foto: Tangkapan layar)
Ponorogo -

Sebuah ekskavator di Dusun Ngemplak, Desa/Kecamatan Sawoo, Ponorogo, terbakar hebat pada Senin (28/4/2025) pagi. Kebakaran diduga dipicu oleh korsleting listrik saat mesin dinyalakan.

Kepala Bidang Damkar dan Penyelamatan Satpol PP Kabupaten Ponorogo, Bambang Supeno, mengatakan pihaknya menerima laporan sekitar pukul 10.00 WIB tentang adanya kebakaran ekskavator di wilayah tersebut.

"Tadi pagi sekitar pukul 10.00 ada laporan telah terjadi kebakaran ekskavator, tepatnya di Dusun Ngemplak, Desa/Kecamatan Sawoo," ujar Bambang kepada wartawan, Senin (28/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Begitu menerima laporan, tim Damkar langsung meluncur ke lokasi. Namun saat tiba di lokasi, api sudah membesar dan melalap hampir seluruh bagian mesin ekskavator.

ekskavator terbakarEkskavator terbakar (Foto: Tangkapan layar)

"Teman-teman dari Damkar meluncur ke lokasi, api sudah membesar. Penanganan berlangsung sekitar 1,5 jam sampai api berhasil dipadamkan," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Bambang, berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, api bermula dari korsleting saat operator menyalakan mesin. Percikan api kemudian menyambar ke saluran bahan bakar ekskavator hingga akhirnya membesar.

"Informasi yang kami dapat, operator menyalakan mesin kemudian terjadi korsleting, lalu merambat ke saluran BBM," terangnya.

Hingga saat ini, pihak Damkar belum bisa memastikan jumlah kerugian akibat insiden tersebut. Namun dipastikan hampir seluruh bagian mesin ekskavator mengalami kerusakan berat akibat kebakaran.

"Kalau kerugian kami belum bisa memberikan taksiran. Secara keseluruhan bagian mesin dari ekskavator itu terbakar," tambah Bambang.

Dalam upaya pemadaman, Damkar Ponorogo hanya mengerahkan satu unit mobil pemadam. Hal ini karena satu unit lainnya harus tetap siaga di markas.

"Damkar cuma satu unit yang turun ke lokasi, karena yang satunya lagi harus standby," pungkas Bambang.




(abq/iwd)


Hide Ads