Tokoh Muda Nahdliyin Jatim, KH Ubaidillah Amin (Gus Ubaid) mengapresiasi jalannya pemerintahan Prabowo Subianto selama 6 bulan sejak dilantik Oktober 2024 lalu. Pemerintahan Prabowo dianggap mampu menjaga kerukunan dan persatuan bangsa.
"Saya memotret enam bulan pemerintahan Prabowo ini dari sisi penyelarasan kehidupan harmonis sebagai upaya menjaga kerukunan dan persatuan bangsa yang merupakan asta cita ke-8 karena ini poin paripurna dalam menjadikan Indonesia adil, makmur dan dengan menempatkan jatidirinya sebagai negara maju dan berdaulat," kata Gus Ubaid saat dikonfirmasi detikJatim, Senin (28/4/2025).
"Menurut saya Presiden Prabowo telah menunjukkan komitmen yang kuat terhadap upaya menjaga kerukunan dan persatuan bangsa. Di tengah situasi geopolitik global yang tidak stabil, ketegangan antara negara-negara besar dan kondisi ekonomi yang berfluktuasi, hal itu menuntut seorang pemimpin untuk tidak hanya fokus pada kebijakan makro, tetapi juga pada penguatan internal bangsa," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gus Ubaid melihat salah satu fokus utama Presiden Prabowo adalah menjaga kerukunan dan persatuan bangsa, yang diyakini sebagai modal dasar untuk menghadapi segala bentuk ancaman dan tantangan.
"Prabowo mampu melakukan pendekatan inklusif dan dialogis sebagai pilar utama dalam membangun komunikasi politik. Tidak hanya menjangkau pihak pendukung, tetapi juga membuka ruang bagi oposisi dan eks pendukung capres rival dalam Pilpres. Ini mencerminkan sikap kenegarawanan yang menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan politik jangka pendek," jelasnya.
"Dalam berbagai kesempatan, Presiden Prabowo bahkan secara terbuka mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersatu dan berkontribusi dalam pembangunan nasional," lanjutnya.
Pengasuh Ponpes Annuriyah Kaliwining Jember ini juga menyebut pemerintahan Prabowo tidak mengedepankan pendekatan represi dalam menghadapi perbedaan pandangan. Sebaliknya, pendekatan humanis dan kolaboratif lebih dikedepankan. Hal ini terbukti dari upaya merangkul berbagai kelompok masyarakat, tokoh agama, organisasi kemasyarakatan, hingga pemuda lintas daerah.
Pendekatan ini, kata Gus Ubaid tidak hanya menciptakan suasana politik yang lebih sejuk, tetapi juga memperkuat rasa kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan memperkuat kohesi sosial serta ketahanan nasional.
"Saya melihat kepemimpinan Prabowo ini yang dekat dengan rakyat seperti yang pernah dicontohkan oleh Sayyidina Umar bin Khattab, khalifah kedua dalam sejarah Islam setelah wafatnya Rasulullah SAW, bahwa kepemimpinan Umar yang dekat dengan rakyat merupakan kunci untuk menciptakan stabilitas dan kesejahteraan nasional. Dengan komitmen yang kuat, Presiden Prabowo berusaha untuk menjaga sinergi antara pemerintah dan rakyat, menjadikannya sebagai pelayan publik yang mumpuni," bebernya.
"Tentunya, Tidak berlebihan apabila kami melihat dan mengambil pelajaran dari gaya kepemimpinan Prabowo dengan membandingkannya pada sosok Sayyidina Umar bin Khattab Khalifah Umar dikenal sebagai pemimpin yang menjunjung tinggi keadilan dan tanggung jawab. Bagi beliau, menjadi kepala negara bukanlah sebuah keistimewaan pribadi, melainkan amanah besar yang harus ditunaikan dengan sungguh-sungguh dan penuh kesadaran," kata Gus Ubaid.
"Salah satu teladan yang sering dikenang dari kepemimpinan Umar adalah kepeduliannya terhadap kondisi rakyat, terutama saat terjadi masa-masa sulit seperti kelaparan dan paceklik," lanjutnya.
"Beliau sangat berupaya menjaga keadilan dan memastikan tidak ada rakyat yang terabaikan. Beliau kerap turun langsung ke lapangan, bahkan melakukan patroli malam dari rumah ke rumah tanpa pengawalan, hanya untuk memastikan rakyatnya berada dalam kondisi yang baik dan tercukupi. Sama seperti Prabowo yang pernah turun senyap memantau warga pasca banjir Bekasi dan hal seperti itu terjadi bukan hanya jadi presiden saja," tambahnya.
Ketua Dewan Pembina Relawan Gibran BerKopyah (GBK) ini yakin cita-cita Prabowo membawa Indonesia Emas 2045 bjsa terwujud. Keyakinan ini diperkuat oleh pengamatan Gus Ubaid terhadap kemampuan Presiden Prabowo untuk menghimpun semua elemen bangsa, tanpa memandang latar belakang politik, untuk bersinergi membangun negara.
"Hal ini mencerminkan semangat persatuan yang sangat diperlukan dalam mengatasi permasalahan bangsa. Dalam memimpin Indonesia, Presiden Prabowo juga diimbangi dengan kehadiran orang-orang kepercayaannya yang mumpuni dan berkapasitas salah satunya Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco yang sangat memahami kondisi masyarakat dan berpengalaman dalam menjalin komunikasi dengan beragam elemen dan komponen bangsa," jelasnya.
"Dengan menempatkan Sufmi Dasco sebagai perancang dan pelaksana agenda politik, Presiden Prabowo menunjukkan bahwa keberhasilan kepemimpinan tidak hanya bergantung pada satu individu, tetapi merupakan kolaborasi dari berbagai pihak yang saling mendukung. Tentu menurut saya kehadiran Sufmi Dasco sama hal nya dengan kepemimpinan Khalifah Omar yang selalu melibatkan Zaid bin Aslam, orang yang sangat dipercaya Omar dalam setiap merumuskan dan mendiskusikan kebijakannya," tambahnya.
Gus Ubaid juga meilhat keberhasilan Presiden Prabowo dalam menjaga kerukunan dan persatuan bangsa selama enam bulan pemerintahan sekaligus mencerminkan nilai-nilai yang diteladani dari kepemimpinan Khalifah Umar bin Khattab.
"Sebuah kepemimpinan yang mengedepankan keadilan, kedamaian, kebersamaan untuk mewujudkan kesejahteraan bersama. Dengan semangat dialog, keterbukaan, dan komitmen yang kuat, harapan akan masa depan Indonesia yang stabil dan sejahtera menjadi semakin dekat. Tindakan nyata dan upaya terus-menerus dalam membangun persatuan ini bukanlah retorika semata, melainkan langkah-langkah konkret menuju Indonesia yang lebih baik bagi seluruh rakyat," tandasnya.
(faa/iwd)