Kabupaten Gresik tak hanya dikenal sebagai kota industri, tetapi juga kaya sejarah, budaya, dan tradisi yang telah mendunia. Dari sebutan Kota Santri hingga kejayaan sarung tenun Desa Wedani yang menembus pasar internasional, Gresik memiliki banyak cerita menarik yang patut diketahui.
Pada 9 Maret 2025, Kabupaten Gresik resmi memasuki usia ke-538 tahun. Sebagai salah satu daerah bersejarah di Jawa Timur, Gresik terus menunjukkan perkembangan pesat dalam berbagai sektor, mulai dari budaya, ekonomi, hingga infrastruktur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengusung tema "Semangat Bersinergi: Meningkatkan Produktivitas, Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan, dan Akselerasi Pelayanan Kesejahteraan Inklusif" dalam HUT kali ini, Pemerintah Kabupaten Gresik berkomitmen menghadirkan inovasi demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
5 Fakta Menarik Kabupaten Gresik
Ada banyak hal menarik yang patut kita ketahui tentang daerah berjuluk Kota Santri ini. Mulai dari kekayaan budaya, potensi alam yang melimpah, hingga warisan tradisi yang mendunia, Gresik menyimpan beragam keistimewaan yang menjadi kebanggaan masyarakatnya. Berikut lima fakta menarik Kabupaten Gresik.
1. Penghasil Jeruk Nipis Terbesar di Jawa Timur
Gresik dikenal sebagai sentra produksi jeruk nipis terbesar di Jawa Timur. Beberapa daerah seperti Ujungpangkah, Sidayu, Panceng, dan Tambak menjadi pusat budidaya jeruk nipis yang melimpah.
Berkat potensi ini, banyak warga Gresik yang berprofesi sebagai petani jeruk nipis. Tidak hanya bernilai ekonomi tinggi, jeruk nipis Gresik juga sudah tercatat resmi di Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan (PVTPP) Kementerian Pertanian RI, menjadikannya salah satu komoditas unggulan yang terus dikembangkan.
2. Gresik Dijuluki Kota Santri
Sebutan Kota Santri melekat erat dengan Gresik. Hal ini tidak lepas dari keberadaan sekitar 147 pondok pesantren yang tersebar di seluruh wilayah kabupaten ini.
Akar sejarah keislaman Gresik sangat kuat, ditandai dengan peran besar Wali Songo, khususnya Sunan Giri dan Syekh Maulana Malik Ibrahim.
Kedua wali tersebut pernah tinggal dan menyebarkan ajaran Islam di sini. Nuansa religi ini menjadi identitas kuat Gresik hingga saat ini.
3. Sarung Tenun Wedani yang Mendunia
Dari Desa Wedani, Kecamatan Cerme, lahir karya budaya yang kini mendunia, yaitu Sarung Tenun Wedani. Warisan tradisi ini telah ada sejak abad ke-15, berawal dari kebutuhan menutup aurat seiring dengan syiar Islam yang dilakukan Wali Songo.
Saat ini, produksi sarung tenun di Wedani mencapai sekitar 146.400 lembar per bulan. Produk ini bahkan telah diekspor ke berbagai negara seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Arab Saudi, Somalia, Yaman, dan Bangladesh, membuktikan bahwa budaya Gresik mampu bersaing di pasar global.
4. Rusa Bawean, Fauna Endemik Ikon Pulau Bawean
Gresik juga memiliki kekayaan fauna unik, yakni Rusa Bawean (Axis kuhlii). Hewan endemik ini hanya bisa ditemukan di Pulau Bawean, dan dikenal aktif di malam hari (nokturnal).
Rusa Bawean memiliki ciri tubuh kecil dengan bulu cokelat keputihan. Sayangnya, populasinya kini masuk kategori terancam punah.
Berdasarkan Balai Besar KSDA Jatim, jumlahnya sekitar 287 ekor pada 2022. Rusa Bawean telah masuk daftar hewan dilindungi berdasarkan Permen LHK Nomor 106 Tahun 2018.
5. Tradisi Pasar Bandeng Menyambut Idul Fitri
Menyambut hari raya Idul Fitri, masyarakat Gresik memiliki tradisi unik, yakni Pasar Bandeng. Tradisi ini biasanya berlangsung mulai malam ke-25 Ramadan hingga malam terakhir bulan suci tersebut.
Pasar Bandeng pertama kali digagas Sunan Giri untuk memberdayakan hasil tambak masyarakat pesisir. Festival ini menjadi simbol rasa syukur atas hasil laut dan turut menggerakkan perekonomian lokal. Tak hanya jual beli bandeng, acara ini juga dimeriahkan dengan kontes bandeng jumbo, lelang, hingga lomba olahan berbahan dasar bandeng.
Kabupaten Gresik bukan hanya kaya sejarah, tapi juga menyimpan potensi budaya, ekonomi, dan alam yang luar biasa. Mari apresiasi setiap capaian yang telah diraih, sekaligus mendukung inovasi-inovasi yang membawa Gresik ke masa depan yang lebih gemilang.
(ihc/irb)