Brigadir Riska, Sosok Bu Bhabin Pejuang Kesetaraan di Desa Banggle Blitar

Brigadir Riska, Sosok Bu Bhabin Pejuang Kesetaraan di Desa Banggle Blitar

Fima Purwanti - detikJatim
Senin, 21 Apr 2025 21:03 WIB
Brigpol Riska saat berinteraksi dengan warga Bangle, Blitar.
Brigadir Riska saat berinteraksi dengan warga Bangle, Blitar. (Foto: Dok. Pribadi Brigadir Riska)
Blitar -

Brigadir Riska Elviyanna menjadi sosok polisi wanita (polwan) yang disayangi warga Desa Banggle, Kanigoro, Kabupaten Blitar. Riska merupakan salah satu bhabinkamtibmas di Polres Blitar.

Perempuan berhijab itu bertugas sebagai bhabinkamtibmas Desa Banggle sejak setahun terakhir. Tak hanya mengamankan wilayah, tapi Riska juga turut membantu memperjuangkan kesetaraan. Khususnya bagi perempuan dan anak-anak di Desa Banggle.

"Saya bertugas sebagai Bhabinkamtibmas di Desa Banggle sejak 1 tahun yang lalu. Sebelumnya sebagai Bamin Sium Polsek Kanigoro. Tentu menjadi bhabinkamtibmas menjadi tantangan bagi saya," kata Riska kepada detikJatim, Senin (21/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Riska mengaku bukan hal mudah menjadi Polwan sekaligus sebagai sosok Bhabinkamtibmas. Sebab stereotip perempuan menjaga suatu wilayah desa masih dianggap rendah. Meski begitu ia tidak berkecil hati.

"Mungkin tidak ada yang meremehkan secara langsung, tapi masih ada anggapan Bhabinkamtibmas-nya perempuan dan masih muda. Nah, ini mungkin yang menjadi tantangan untuk kami tetap menjalankan tugas kepada masyarakat," terangnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Riska, banyak pengalaman yang dilalui sebagai sosok Bu Bhabinkamtibmas. Mulai dari menjaga kamtibmas, membantu menangani ODGJ, sosialisasi kepada masyarakat, dan sebagainya.

Selain itu, Riska sering bercengkerama dengan perempuan di Desa Banggle. Tak hanya sekedar menyapa tetapi juga membantu memberikan saran dan solusi terkait suatu masalah. Menurutnya, sebagai sesama perempuan sekaligus ibu perlu adanya aksi saling mendukung.

"Beberapa kali curhat dengan ibu-ibu di sana. Seperti biasa menyapa dan saling berbagi pengalaman. Sesama perempuan dan ibu kami memiliki chemistry, jadi kami saling mendukung dan berupaya setara dengan warga lain," jelasnya.

Riska mengatakan menjadi seorang bhabinkamtibmas harus pintar membagi waktu. Tak hanya untuk bertugas di kantor, tetapi juga tugasnya sebagai ibu rumah tangga dengan 2 anak. Sehingga seluruh tugas dapat berjalan dengan baik.

"Kuncinya itu bagi waktu, antara tugas di kantor, di Desa sampai di rumah. Jadi tugas dan pengabdian kepada masyarakat tetap berjalan, tetapi tidak meninggalkan kewajiban sebagai istri dan ibu di rumah," terangnya.

Di momen peringatan Hari Kartini, Riska berharap para perempuan dapat memaksimalkan potensi yang dimiliki. Menurutnya, apapun profesi seorang perempuan tetap harus dapat bermanfaat.




(dpe/iwd)


Hide Ads