.webp)
Lagu Ibu Kita Kartini karya WR Supratman bukan hanya lagu nasional biasa. Di balik liriknya yang sederhana, tersimpan makna mendalam. Yuk, kenali kembali lirik lagu ini dan maknanya yang terus relevan hingga sekarang.
Liriknya tidak hanya memuji sosok Kartini, tetapi juga menyampaikan pesan penting tentang emansipasi, kecerdasan, dan semangat juang perempuan Indonesia. Lewat lagu ini, generasi muda diajak untuk mengenal lebih dalam perjuangan Kartini dan makna besar di balik kata-katanya.
Lirik Lagu Ibu Kita Kartini
Ibu kita kartini
Putri sejati
Putri Indonesia
Harum namanya
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ibu kita kartini
Pendekar bangsa
Pendekar kaumnya
Untuk merdeka
Reff:
Wahai ibu kita kartini
Putri yang mulia
Sungguh besar cita-citanya
Bagi Indonesia
Ibu kita kartini
Putri jauh hari
Putri yang berjasa
Se Indonesia
Reff:
Wahai ibu kita kartini
Putri yang mulia
Sungguh besar cita-citanya
Bagi Indonesia
Not Lagu Ibu Kita Kartini
Do=C
1 2 3 4 5 3 1
Ibu kita Kartini
6 1 7 6 5
Putri sejati
4 6 5 4 3 1
Putri Indonesia
2 4 3 2 1
Harum namanya
1 2 3 4 5 3 1
Ibu kita Kartini
6 1 7 6 5
Pendekar bangsa
4 6 5 4 3 1
Pendekar kaumnya
2 4 3 2 1
Untuk merdeka
4 3 46 5 6 5 3 1
Wahai ibu kita Kartini
3 2 3 4 5 3
Putri yang mulia
4 3 46 5 6 5 3 1
Sungguh besar cita-citanya
3 2 4 7 2 1
Bagi Indonesia
Makna Lagu Ibu Kita Kartini
Lagu Ibu Kita Kartini bukan sekadar lagu nasional biasa. Diciptakan WR Supratman, lagu ini merupakan bentuk penghormatan mendalam terhadap sosok Raden Ajeng Kartini, pahlawan emansipasi perempuan di Indonesia. Lagu ini menjadi simbol semangat Kartini tetap hidup, menyala dalam hati setiap perempuan Indonesia hingga hari ini.
Dikutip dari buku Indonesia Pusaka karya Dr Sopan Adrianto, lagu ini menggambarkan Kartini sebagai tokoh penting yang membuka jalan bagi perempuan untuk mendapatkan hak yang setara dengan laki-laki, terutama dalam hal pendidikan dan peran sosial.
Ia dikenal sebagai pelopor yang berani menyuarakan perubahan, khususnya di lingkungan perempuan Jawa, yang kala itu terkungkung adat dan keterbatasan akses. Melalui lirik-liriknya, WR Supratman mengekspresikan rasa hormat dan kebanggaannya terhadap perjuangan Kartini.
Sosok Kartini dilukiskan sebagai wanita mulia yang mampu menginspirasi lahirnya kemajuan bangsa. Perjuangannya dalam mengangkat derajat perempuan bukan hanya membebaskan generasi pada masanya, tapi juga menjadi cahaya bagi masa depan Indonesia.
Sejarah Lagu Ibu Kita Kartini
Lagu Ibu Kita Kartini karya WR Supratman tidak hanya memiliki makna mendalam, tetapi lahir dari latar sejarah yang kuat dan penuh semangat perjuangan. Menurut buku W.R Supratman: Guru Bangsa Indonesia yang ditulis Lilis Nikhwan, lagu ini pertama kali diciptakan pada Kongres Perempuan Indonesia I di Yogyakarta pada 22-25 Desember 1928.
Pada saat itu, para perempuan dari berbagai penjuru tanah air berkumpul untuk menyuarakan aspirasi dan hak-haknya. Di tengah semangat kebangkitan nasional itu, sosok Raden Ajeng Kartini dari Jepara kembali menjadi sorotan utama.
Gagasan-gagasannya yang tertuang dalam surat-surat kepada sahabat-sahabat Belanda-nya telah terangkum dalam buku berjudul Door Duisternis tot Licht, yang disusun J.H. Abendanon-Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda kala itu.
Buku tersebut pertama kali terbit dalam bahasa Belanda pada tahun 1911, namun sulit diakses dan dipahami mayoritas masyarakat pribumi. Baru pada tahun 1912, buku itu diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu dengan judul yang kemudian sangat dikenal, yaitu Habis Gelap Terbitlah Terang; Boeah Pikiran.
Terjemahan ini menjadi pintu bagi banyak orang Indonesia, termasuk WR Supratman, untuk lebih mengenal pemikiran Kartini. Setelah membaca dan menyelami isi buku tersebut, Supratman yang dikenal sebagai tokoh musik nasional pun tergerak untuk mengabadikan semangat perjuangan Kartini dalam bentuk lagu.
Ia ingin perempuan Indonesia tak hanya mengenal nama Kartini, tapi juga menghayati perjuangannya. Lagu Ibu Kita Kartini pun lahir dari rasa kagum dan semangat untuk melanjutkan perjuangan. Bukan sekadar pujian, lagu ini adalah seruan agar semangat Kartini terus hidup dan diwariskan kepada generasi perempuan Indonesia, masa ke masa.
(hil/irb)
