Pengakuan Rizal, TKI Kamboja Sebelum Meninggal Kerja dengan Tangan Diborgol

Pengakuan Rizal, TKI Kamboja Sebelum Meninggal Kerja dengan Tangan Diborgol

Eka Rimawati - detikJatim
Senin, 14 Apr 2025 18:20 WIB
korban TKI Kamboja yang dipaksa jadi scam judol
Foto: Istimewa (Koleksi keluarga Rizal Sampurna)
Banyuwangi -

Rizal Sampurna (30), Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Banyuwangi yang bekerja di Kamboja sempat mengirim foto ke saudaranya saat tengah bekerja di depan komputer dengan tangan diborgol.

Hal tersebut disampaikan oleh Saputri, saudara sepupu korban. Menurut Saputri, Rizal Sampurna baru bekerja di Kamboja selama 4 bulan. Saat berkomunikasi melalui sambungan telepon, Rizal sempat meminta doa dari putri dengan mengirimkan foto tangan terborgol.

"Kata kakak saya keadaan di sana nggak papa, doain saja mas nya di sini sehat dia sempat moto kerjanya di depan komputer tangannya diborgol sambil kerja. Dia nggak berani bilang sama ibunya, dan bilang doain saja kakaknya di sini sehat selamat," terang Putri kepada detikJatim di rumahnya Kecamatan Sukowidi, Senin (14/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terakhir, Rizal berkomunikasi dengan Putri pada 13 Maret 2025. Saat itu, melalui video call Rizal menunjukkan lokasi tempat ia bekerja yang diduga merupakan lokasi pekerja scammer judi online. Sejumlah orang yang juga berasal dari Indonesia tengah bekerja di depan komputer.

"Tanggal 13 Maret masih mengabari dengan video call menunjukkan tempatnya para scam judol janjinya dibayar 800 ternyata cuma 300," ungkap Putri.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, Rizal memilih bekerja karena dijanjikan gaji besar. Dengan gajinya, Rizal berniat membahagiakan kedua orang tua dan keluarganya yang lain, Putri tidak menduga bahwa nasib kakak sepupunya itu akan demikian.

"Nggak nyangka akan begini, kakak saya kerja untuk menyenangkan orang tua katanya," katanya.

Pada komunikasi terakhir tersebut, Rizal meminta petunjuk kepada Putri terkait cara mengirimkan uang kepada orang tuanya. Lantaran Rizal tidak mendapatkan ijin keluar akibat pekerjaannya yang tidak mencapai target.

"Dia itu tanya, caranya kirim uang gimana ya pit di sini karena mau kirim ibu untuk hari raya buat bapak sama ibuk karena bapak ibuk nggak bisa kerja khan," cerita Putri menggambarkan isi komunikasinya dengan Rizal.

"Karena saya nggak bisa keluar, kenapa nggak bisa keluar tanya saya, karena saya nggak capai target," tambah Putri.

Hal mengagetkan bagi Putri, saat tanggal 17 Maret 2025 seseorang menelpon dari Kamboja dan mengabarkan bahwa kakak sepupunya tersebut telah meninggal dunia karena jantung dan sesak nafas.

Padahal, tanggal 16 Maret 2025, Rizal masih berkomunikasi dengan sang ibu dalam kondisi yang baik-baik saja. Bahkan, Rizal masih menyampaikan akan mengirimkan sejumlah uang untuk bekal Idul Fitri kedua orang tuanya.




(erm/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads