ISI Surakarta Buka Perkuliahan di Banyuwangi, Pendaftaran Mei 2025

ISI Surakarta Buka Perkuliahan di Banyuwangi, Pendaftaran Mei 2025

Eka Rimawati - detikJatim
Senin, 14 Apr 2025 01:00 WIB
Rektor ISI Surakarta saat bertemu Bupati Banyuwangi.
Rektor ISI Surakarta saat bertemu Bupati Banyuwangi. Foto: Istimewa
Banyuwangi -

Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta resmi membuka perkuliahan di Banyuwangi mulai Mei 2025. Menyambut tahun ajaran baru, kampus seni ternama ini pun mulai membuka pendaftaran mahasiswa baru untuk program studi yang ditawarkan di kampus cabangnya tersebut.

Rektor ISI Surakarta I Nyoman Sukerta saat bertemu Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengungkapkan, ISI Surakarta telah mematangkan persiapan teknis pembukaan kelas perkuliahan di Banyuwangi.

"Kami akan mulai perkuliahan di tahun akademik 2025. Pendaftaran akan kami buka bulan Mei 2025 melalui jalur mandiri. Silakan bagi calon mahasiswa yang ingin mendaftar," urai Nyoman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nyoman menjelaskan, di tahun awal ini ada dua program studi (prodi) yang ditawarkan ISI di kampus Banyuwangi, yakni Etnomusikologi dan Tari. Masing-masing prodi tersebut membuka kuota untuk 15 mahasiswa baru.

"Sementara dua prodi dulu. Nanti setelah prosedur perizinan pendirian program studi di luar kampus utama (PSDKU) selesai, kami akan tambah lagi prodinya. Misalnya bisa Film Televisi, Desain Komunikasi Visual, dan lainnya, karena di ISI Solo kami punya 23 prodi yang juga bisa dibuka di Banyuwangi," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Nyoman, Banyuwangi memiliki kekayaan seni dan budaya yang beragam dan khas. Seperti halnya gandrung, barong, jaranan buto, trengganis, kuntulan, dan banyak lainnya. Potensi besar di bidang seni budaya tersebut, diyakini mampu menjadi ekosistem pendidikan yang baik.

"Banyuwangi punya warisan seni dan budaya endemik yang tidak bisa kita temukan di daerah lain. Inilah yang menarik perhatian kami untuk hadir di sini agar putra daerah Banyuwangi bisa belajar secara akademik dan ilmiah untuk pelestarian dan pengembangan warisan budaya dari leluhurnya," ujar Nyoman.

Ditambahkan dia, ISI Surakarta akan melibatkan seniman dan budayawan lokal Banyuwangi sebagai pengajar, selain tenaga dosen pengajar dari ISI Surakarta.

"Begitu juga kurikulumnya, akan didesain memuat kesenian lokal Banyuwangi. Sehingga kehadiran ISI di Banyuwangi benar-benar bisa menguatkan fondasi kearifan lokal Banyuwangi," tegasnya.

Sementara itu, Bupati Ipuk Fiestiandani menyambut baik dibukanya kelas pembelajaran ISI Surakarta di Banyuwangi.

"Ini momentum untuk meningkatkan SDM, khususnya di bidang seni dan budaya. Harapannya kehadiran ISI tidak hanya memfasilitasi anak-anak Banyuwangi untuk belajar tentang seni, namun juga menjadikan seni dan budaya Banyuwangi semakin berkembang sesuai kemajuan zaman," ujar Ipuk.

Ipuk pun memastikan, pemkab akan memberikan dukungan penuh. "Lokasi dan fasilitas sudah kita siapkan. Termasuk beberapa sarpras penunjang yang dibutuhkan akan disuport dari APBD," ujar Ipuk.

Dukungan positif juga datang dari Ketua Dewan Kesenian Blambangan (DKB), Hasan Basri. Dia merasa bersyukur ISI hadir di Banyuwangi. Apalagi kurikulum pembelajarannya akan dirancang dengan memuat kesenian Banyuwangi.

"DKB akan full memback-up program ini termasuk juga input mahasiswanya. DKB sudah getol sosialisasi, keliling ke sanggar-sanggar. Kita juga berencana lewat jalur pemerintah desa karena ini termasuk dukungan untuk membangun Banyuwangi di bidang kebudayaan," urainya.




(irb/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads