Pelaksanaan Operasi Ketupat Semeru 2025 di Ponorogo sudah berakhir. Hasilnya, jumlah kecelakaan mengalami penurunan sebesar 17 persen.
Kapolres Ponorogo AKBP Andin Wisnu Sudibyo mengatakan, pihaknya mengapresiasi kinerja anggota Satlantas Polres Ponorogo. Pasalnya, mereka aktif melakukan sosialisasi di sekolah dan jalan, sehingga membuat masyarakat sadar akan pentingnya menjaga kesadaran berlalu lintas.
"Kami aktif melakukan upaya preventif, termasuk memberikan penyuluhan ke sekolah-sekolah dan menurunkan tim rider yang menyampaikan edukasi keselamatan berkendara di bulan Ramadan," tutur Andin melalui siaran pers, Minggu (13/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andin menambahkan, penurunan angka kecelakaan hingga 17 persen dibandingkan tahun sebelumnya jadi prestasi Satlantas Polres Ponorogo. Namun sayangnya, pelajar juga masih mendominasi angka kecelakaan.
"Tinggal pengawasan dari orang tua dan sekolah, untuk menumbuhkan kesadaran berlalu lintas kepada para pelajar," papar Andin.
Sementara, Kasatlantas Polres Ponorogo AKP Bayu Pratama Sudirno mencatat sepanjang operasi yang berlangsung dari 23 Maret 2025 hingga 8 April 2025, ada 19 kasus kecelakaan lalu lintas. Angka ini turun dari 23 kasus pada tahun 2024.
"Secara persentase, jumlah kejadian memang turun. Namun dari sisi pelaku, pelajar masih mendominasi kecelakaan," jelas Bayu.
Bayu menambahkan, untuk korban jiwa ada satu orang sama dengan tahun sebelumnya. Sedangkan, jumlah korban luka ringan naik tipis dari 29 menjadi 30 orang. Serta data kerugian, lanjut Bayu, meningkat dari sebelumnya Rp 23,5 juta menjadi Rp 29,8 juta.
"Jadi, meskipun jumlah kasus turun, dampak ekonominya justru lebih tinggi," tegas Bayu.
Menurutnya, dari 20 orang yang terlibat kecelakaan.l, delapan orang di antaranya pelajar. Bahkan, ada yang masih berusia 14 tahun. Selain itu, terdapat 11 karyawan dan 3 PNS yang juga terlibat dalam insiden lalu lintas.
"Pelajar masih ikut mendominasi angka kecelakaan. Meski di bawah dari usia pekerja," pungkas Bayu.
(irb/iwd)