Trailer pengangkut kayu gelondongan menerobos pelintasan tak berpalang pintu di Gresik hingga tertabrak KA Jenggala jurusan Stasiun Indro-Stasiun Pasar Turi. Asisten Masinis KA meninggal akibat kecelakaan itu. Mirisnya, ponsel dan jam tangan milik Almarhum Abdillah Ramdan hilang.
Atas hilangnya barang milik korban saat terjadinya kecelakaan di pelintasan JPL 11 KM 7+600 Kelurahan Tenggulunan, Kebomas, Gresik pada Selasa (8/4) malam itu, Polsek Asemrowo telah mengambil tindakan. Salah satu barang sudah terlacak dan pelaku telah diamankan.
"Sepatu, Smartwatch Redmi, 2 HP merk Redmi," kata Divani Dichita adik sepupu Ramdan saat ditemui detikJatim di rumah duka di Sidotopo, Surabaya, Jumat (11/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Divani menjelaskan barang-barang mendiang Ramdan yang sudah kembalikan ke keluarga usai kecelakaan adalah dompet, gelang, dan tas. Namun ada 2 ponsel yang hilang.
"Yang nggak ada itu HP Xiaomi ada 2. Satunya di kantong dan satunya di tas. Tapi itu posisinya dua-duanya (HP) dimatiin. Besoknya dikabarin HP-nya nggak ada di tas dan di lokasi kejadian. Kan biasanya dititipin ya, kebetulan itu katanya ada tas. Tasnya sudah dikembalikan, tapi nggak ada HP-nya," ujarnya.
Pihak keluarga mencoba melacak dibantu adik ipar Ramdan yang bekerja sebagai honorer di kepolisian untuk melacak IMEI ponsel itu. Mulanya, HP masih mati pada Rabu (9/4) lalu. Namun, beberapa jam kemudian aktif sekitar pukul 07.50-12.00 WIB.
Hanya satu HP yang bisa terlacak lewat imei. Sedangkan ponsel satunya tidak bisa terlacak karena mati.
"Aktif di daerah Asemrowo, di pabrik. Posisinya pindah 3 kali di situ-situ. Siangnya udah off pas dilacak. Kemungkinan kartu sudah dilepas. Kenapa bisa kedeteksi, itu karena di-track dari IMEI. Cuma satu yang ke detect, sekarang sudah ketemu," ujarnya.
Pada saat dilacak terakhir, posisi HP di Asemrowo. Tidak lama kemudian ditemukan Polsek Asemrowo. Termasuk orang yang membawa ponsel milik mendiang asisten masinis KAI.
"Ternyata pelakunya sudah ditemukan di Polsek Asemrowo. Belum diinfoin, kalau mau diambil pelakunya dibebasin atau (HP) buat barang bukti, tapi pelaku diproses," urainya.
Divani mengatakan HP Ramdan itu masih dibutuhkan oleh keluarga. Selain file pribadi, ponsel tersebut juga dibutuhkan untuk untuk mengurus sejumlah keperluan di KAI.
"Di HP itu ada akun untuk masinis, kalau misalnya mau ngurus-ngurus kepentingan kantor harus pakai itu. Itu HP pribadi dan kantor yang ketemu HP kantor. Akun Gmail baru banget diganti, jadi nggak bisa lacak dari Gmail," katanya.
Pihak keluarga berharap siapa pun yang menemukan ponsel milik Ramdan agar mengembalikannnya. Keluarga juga masih terus melacak ponsel itu hingga saat ini.
"Semoga, misal diambil orang, semoga ya ada kebaikan dibalikin. Kami masih berduka. Masih dicek terus, siapa tahu aktif," pungkasnya.
(dpe/iwd)