Suasana duka menyelimuti rumah keluarga santri asal Sidoarjo yang dilaporkan hilang setelah terseret ombak di Pantai Balekambang, Kabupaten Malang.
Dua dari tiga korban yang sebelumnya dinyatakan hilang, diketahui merupakan warga Sidoarjo. Keduanya yakni Yasir Arafat Inninawa (15) dan Fahmi Sirilah (15), yang merupakan santri Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto.
Berdasarkan data yang diperoleh detikJatim, Yasir Arafat Inninawa tercatat sebagai warga Surabaya yang tinggal di Perumahan Putri Juanda Blok C 12 No 8, Desa Pepe, Kecamatan Sedati. Sementara, Fahmi Sirilah merupakan warga Desa Gemurung RT 3, RW 1, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yusro, salah seorang petugas keamanan di Perum Putri Juanda, membenarkan bahwa Yasir Arafat merupakan warga di kawasan tersebut.
"Memang benar bahwa Arafat merupakan warga Perumahan Putri Juanda, menurut informasi bahwa jenazahnya sudah ditemukan," kata Yusro.
Hal senada disampaikan Ketua RT 5, RW 18 Desa Pepe, Widjianto. Ia turut membenarkan Yasir Arafat menjadi salah satu korban dari tiga santri Ponpes Amanatul Ummah yang terseret ombak di Pantai Balekambang.
"Jenazah dari Malang dibawa ke rumah duka di Perum Putri Juanda, setelah disalati akan dimakamkan di daerah Bangil, Pasuruan," ujar Widjianto kepada detikJatim di rumah duka.
Satu korban lainnya, yakni Lutfi (15), diketahui merupakan warga Pacet, Mojokerto. Ketiganya terseret ombak saat berenang bersama empat teman lainnya pada Rabu (9/4/2025) pagi. Sementara, ada dua santri berhasil diselamatkan yakni Andi Khoirul Raffi (16) dan Kayy Yugo (15), yang juga berasal dari Sidoarjo.
Sementara itu, Sumiasih (50), warga Desa Gemurung RT 3, RW 1, tetangga korban Fahmi, mengungkapkan bahwa keluarga awalnya tidak menyangka Fahmi menjadi salah satu korban dalam insiden tersebut. Informasi pertama justru datang dari sopir Grab Car.
"Awalnya orang tuanya ditelpon oleh sopir Grab, katanya HP anaknya tertinggal di mobil. Dari situ si sopir cerita kalau anaknya tenggelam di pantai. Namun keluarga nggak percaya," kata Sumiasih kepada detikJatim, Jumat (11/4/2025).
Fahmi diketahui baru saja diantar ke pondok pada Senin (7/4/2025) sore. Saat kabar hilangnya santri mulai tersebar, orang tua korban langsung menghubungi pihak pondok dan mendapat kepastian bahwa Fahmi tidak berada di asrama.
"Begitu tahu anaknya nggak ada di pondok, orang tuanya langsung berangkat ke Malang untuk mencari kepastiannya, yang terjadi menimpa Fahmi," imbuh Sumiasih.
Hingga saat ini, suasana duka masih menyelimuti rumah korban di Gemurung. Sejumlah keluarga dan warga terus berdatangan untuk memberikan doa dan dukungan kepada pihak keluarga. Proses pencarian oleh tim SAR gabungan dan relawan masih terus berlangsung di lokasi kejadian.
Peristiwa nahas ini berawal dari kegiatan wisata para santri ke Kota Batu, yang kemudian dilanjutkan ke Pantai Balekambang. Sejumlah antri memutuskan untuk berenang, namun tiba-tiba terseret arus kuat di area palung laut. Dua santri berhasil diselamatkan oleh wisatawan, sementara tiga lainnya sempat dinyatakan hilang.
"Pihak keluarga berharap proses pencarian segera membuahkan hasil. Semoga lekas ditemukan dalam kondisi apa pun. Kami semua di sini terus berdoa," pungkasnya.
(hil/fat)