3 Tragedi Kecelakaan di Gresik dalam Sepekan Terakhir

3 Tragedi Kecelakaan di Gresik dalam Sepekan Terakhir

Irma Budiarti - detikJatim
Kamis, 10 Apr 2025 13:20 WIB
Kecelakaan maut Bus Rajawali Indah jurusan Bojonegoro-Surabaya dan Izusu Panther warna biru di duduksampeyan gresik
Kecelakaan maut bus Rajawali Indah jurusan Bojonegoro-Surabaya dan Izusu Panther warna biru di Duduksampeyan, Kabupaten Gresik. Foto: Jemmi Purwodianto/detikJatim
Gresik -

Sepekan terakhir, Gresik diwarnai tiga kecelakaan tragis yang menyita perhatian publik. Mulai dari kecelakaan BMW, yang terjun dari tol Krian-Gresik yang belum jadi.

Lalu, ada kecelakaan maut truk angkut kayu gelondongan tertabrak kereta api komuter. Terbaru, kecelakaan maut bus tabrak mobil yang menewaskan tujuh orang.

3 Tragedi Kecelakaan di Gresik

Tiga kecelakaan tragis yang terjadi di Gresik dalam sepekan terakhir menelan korban jiwa. Hingga hari ini, total ada delapan korban meninggal dunia dari kecelakaan maut tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Kecelakaan Bus Rajawali Indah vs Mobil Panther

Kecelakaan maut terjadi di Jalan Raya Duduksampeyan Gresik, Kamis (10/4/2025) pagi. Insiden adu banteng melibatkan Bus Rajawali Indah jurusan Bojonegoro-Surabaya dengan sebuah mobil Isuzu Panther warna biru. Akibatnya, tujuh orang meninggal dunia.

Jumlah korban tewas dalam kecelakaan maut ini awalnya empat penumpang mobil yang meninggal dunia di TKP. Namun, data terbaru menyebut jumlah korban jiwa bertambah menjadi tujuh orang.

ADVERTISEMENT

"Data awal, empat penumpang mobil meninggal dunia di TKP. Namun, informasi terkini, korban meninggal dunia tercatat tujuh orang," ungkap Kanit Gakkum Satlantas Polres Gresik Ipda Andri Aswoko kepada detikJatim, Kamis (10/4/2025).

Peristiwa tragis ini terjadi sekitar pukul 06.00 WIB. Saat itu, bus Rajawali Indah nopol S 7707 UA melaju dari arah Gresik menuju Lamongan. Sementara mobil Panther DK 1157 FCL berpenumpang sembilan orang datang dari arah berlawanan, yakni dari Lamongan ke Gresik.

Diduga, mobil Panther mengalami selip pada ban kiri hingga oleng ke kanan dan melewati marka jalan. Nahas, dari arah berlawanan datang bus yang dikemudikan Suwarno, warga Tuban, hingga tabrakan keras tak terhindarkan.

"Saya tadi posisi di tengah habis narik (uang, Red) ke penumpang, tiba-tiba penumpang teriak, lalu bruak terjadi tabrakan," ungkap kondektur bus Rajawali Indah Eko Peakoso saat akan dibawa ke RSUD Ibnu Sina bersama sopir bus.

Beberapa penumpang bus lainnya juga mengalami luka ringan hingga luka berat. Termasuk sopir dan penumpang bus yang dikabarkan mengalami patah tulang.

Anggota Polres Gresik bersama tim Polda Jatim telah melakukan olah TKP. Sementara bangkai kendaraan dievakuasi ke Mapolres Gresik untuk penyelidikan lebih lanjut.

2. Truk Muat Kayu Tabrak KA Komuter

Kecelakaan kereta api terjadi di pelintasan sebidang tanpa palang pintu di Jalan Kapten Darmo Sugondo, Kelurahan Tenggulunan, Kecamatan Kebomas, Gresik. Sebuah truk trailer pengangkut kayu gelondongan tertemper Kereta Api (KA) Commuter Line Jenggala pada Selasa (8/4/2025) sore.

Peristiwa tragis ini terjadi sekitar pukul 18.35 WIB di titik pelintasan JPL 11 KM 7+600, antara Stasiun Indro dan Stasiun Kandangan. Kecelakaan itu menyebabkan asisten masinis Abdillah Ramdan meninggal dunia usai mendapat perawatan di RS Semen Gresik. Sementara masinis Purwo Pranoto mengalami luka berat dan menjalani perawatan intensif.

"Benar, asisten masinis meninggal dunia dalam kecelakaan itu," kata Kapolsek Kebomas Kompol Gatot Setyo Budi saat dikonfirmasi detikJatim, Selasa (8/4/2025).

Truk trailer bernopol W 8708 US itu dikemudikan Majuri, warga Lamongan. Saat kejadian, truk tersebut tengah mengangkut kayu gelondongan dari PT Jatisari di Tenggulunan dan hendak menuju Kepatihan, Menganti.

Menurut keterangan Gatot, pelintasan tersebut tidak dijaga, sehingga pengemudi diduga tidak menyadari adanya kereta yang akan melintas. Pada waktu yang sama, KA Commuter Line Jenggala jenis KDI K3 3 13 01 melaju dari Stasiun Indro menuju Stasiun Pasar Turi dengan masinis Purwo Pranoto dan asisten masinis Abdillah Ramdan di dalam lokomotif.

"Truk itu melintas di pelintasan kereta api karena tidak ada penjagaan di lokasi kejadian. Karena jarak kereta api dengan truk terlalu dekat pada saat itu terjadi tabrakan yang mengenai bagian bak truk sebelah kanan belakang," tambahnya.

Warga sekitar mengungkapkan ketiadaan penjaga perlintasan membuat pengemudi sering kali tidak mengetahui adanya kereta yang akan melintas. "Tadi pas kereta lewat, truknya nyelonong karena nggak ada penjagaan. Kayaknya sopir nggak tahu jadwal kereta," kata Prayoga, salah satu warga.

3. BMW Terjun dari Ujung Tol Krian-Gresik

Sebuah sedan BMW hitam bernopol P 805 INI mengalami kecelakaan tunggal setelah terjun dari ujung ruas Jalan Tol Krian-Gresik (KLBM) yang belum tersambung. Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (5/4/2025) sekitar pukul 22.00 WIB.

Mobil tersebut melayang dari ketinggian sekitar 5 meter dan mendarat di Jalan Dr Wahidin Sudiro Husodo Gresik, lalu menghantam pulau jalan di sekitar exit Tol Kebomas.

Dalam insiden tersebut, dua orang di dalam mobil selamat. Mereka adalah Moch Rudie Heru Komandono (62), warga Benowo Surabaya yang mengemudikan mobil, serta Endang Sri Wahyuni (48), warga Babatan Mukti Wiyung Surabaya yang duduk di kursi penumpang depan. Keduanya mengalami luka ringan dan sempat dirawat di RSUD Ibnu Sina Gresik.

Kasat Lantas Polres Gresik AKP Rizki Julianda mengungkapkan, mobil itu melaju dari arah Krian menuju Bunder (selatan ke utara). Di lokasi kejadian, pengemudi diduga mengikuti petunjuk dari Google Maps yang mengarahkan mobil untuk terus lurus.

Akibatnya, pengemudi menerobos barrier beton yang dipasang untuk menutup akses ke tol belum jadi. Celah sempit di antara barrier memungkinkan satu mobil melintas, meskipun harus menikung tajam sekitar 90 derajat. Rizki menyebut, meski barrier terpasang sekitar 1 km sebelum gerbang keluar Tol Bunder, masih ada celah yang bisa dilewati kendaraan.

"Meski ada barrier, pengemudi menerobos karena ada celah yang cukup dimuat satu mobil," kata Rizki saat dikonfirmasi detikJatim beberapa waktu setelah kejadian.

Penelusuran detikJatim di lokasi menunjukkan bahwa celah tersebut memang ada dan bisa diakses dari arah Krian. Kendati begitu, pengelola tol sebelumnya telah menempatkan barrier untuk mencegah kendaraan masuk ke jalur yang belum operasional. Namun, celah tersebut luput dari pengawasan atau pengamanan tambahan.

Kanit Gakkum Polres Gresik Ipda Aswoko menambahkan, dugaan kuat kecelakaan terjadi karena pengemudi terlalu fokus pada aplikasi peta digital. Ia juga menegaskan bahwa polisi telah berkoordinasi dengan pengelola tol untuk menutup total celah pada barrier beton agar tidak bisa dilewati kendaraan.

"Itu memang karena terlalu fokus melihat Google Map. Pengemudi masuk melalui sela barrier yang memang tidak tertutup semua di ujung arah pintu keluar gerbang tol," ujar Aswoko, Senin (7/4/2025).




(hil/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads