Pertumbuhan Kuat-Pencapaian Sejumlah Proyek MDKA Selama 2024

Pertumbuhan Kuat-Pencapaian Sejumlah Proyek MDKA Selama 2024

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Selasa, 08 Apr 2025 20:35 WIB
ilustrasi emas
Ilustrasi emas (Foto: Vecteezy/graphicsstudio)
Surabaya -

Harga emas mengalami peningkatan dalam beberapa hari. Karena hal ini, produksi logam mulia pun mengalami lonjakan. Presiden Direktur Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) Albert Saputro memaparkan kenaikan harga emas tersebut.

Menurutnya, hasil keuangan yang solid pada 2024 atau FY2024, lalu terdapat pertumbuhan yang mengesankan di segmen nikel serta kemajuan signifikan pada sejumlah proyek strategis perusahaan.

Untuk tahun fiskal 2024, pendapatan terkonsolidasi sebesar $2,24 miliar yang mencerminkan pertumbuhan secara tahunan (YoY) sebesar 31%. Sementara itu, EBITDA meningkat menjadi $329 juta, naik 36% dibandingkan tahun sebelumnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Albert menuturkan pertumbuhan yang substansial tersebut didorong oleh kinerja luar biasa anak perusahaannya yang bergerak di sektor nikel, yakni PT Merdeka Battery Materials Tbk (IDX: MBMA). Serta ditopang oleh harga emas yang tetap tinggi.

"Kami berhasil mencatat pertumbuhan yang solid di seluruh lini bisnis utama, yang didukung oleh kemajuan dalam berbagai proyek strategis. Merdeka tetap teguh pada komitmennya untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan menguntungkan," kata Albert dalam keterangannya, Selasa (8/4/2025).

ADVERTISEMENT

Albert menjelaskan pertumbuhan substansial melalui operasi nikel MBMA didorong oleh peningkatan kinerja signifikan Tambang PT Sulawesi Cahaya Mineral. Ia mengklaim produksi melonjak menjadi 10,1 juta metrik ton basah atau wet metric ton/wmt limonit. Menurutnya, hal itu juga menandai lonjakan sebesar 150% secara tahunan dan 4,9 juta wmt saprolit atau naik 110% dari tahun sebelumnya.

"Dengan berbagai pencapaian penting yang menanti pada 2025 dan tahun tahun selanjutnya, kami optimistis mencapai keberhasilan yang berkelanjutan," ujarnya.

Pada smelter MBMA, lanjut Albert, juga meningkatkan produksi nikel. Bahkan, menghasilkan 82.161 ton nickel pig iron atau meningkat 26%, dan 50.315 ton nikel matte bermutu tinggi atau High Grade Nickel Matte yang naik 66% dibandingkan dengan tahun 2023.

Salah satu tonggak penting dalam strategi bisnis nikel, Albert menyatakan bisa dicapai melalui PT ESG New Energy Material, perusahaan patungan pabrik High Pressure Acid Leach ("HPAL") antara MBMA dan GEM Co., Ltd.

Pada Februari 2025, PT ESG memperoleh Izin Usaha Industri yang kemudian diikuti oleh penjualan komersial perdana sebesar 8.500 metrik ton mixed hydroxide precipitate pada Maret 2025. Menurut Albert, pencapaian ini menandai langkah signifikan dalam ekspansi hilirisasi nikel pihaknya. Maka dari itu, pengiriman MHP berikutnya dijadwalkan Albert berlangsung sepanjang 2025.

"Perusahaan juga menegaskan kembali komitmennya terhadap keberlanjutan, dengan menyoroti inisiatif lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) yang terus berjalan. Upaya-upaya ini merupakan bagian tak terpisahkan dari strategi Merdeka dalam menciptakan nilai jangka panjang bagi para pemangku kepentingan sekaligus memperkuat posisi perusahaan di pasar," tuturnya.

Selain itu, ia mencatat kemajuan berarti dalam pengembangan Pabrik Acid Iron Metal yang dioperasikan oleh PT Merdeka Tsingshan Indonesia. Proses komisioning terhadap komponen utama seperti Pabrik Pirit dan Pabrik Asam telah berhasil diselesaikan.

Sementara itu, komisioning Pabrik Klorida dan Pabrik Katoda Tembaga berjalan lancar, dimana Pabrik Klorida dapat memproduksi spons tembaga perdana pada Januari 2025. Pada Proyek Emas Pani, disebut juga ada kemajuan signifikan dengan capaian konstruksi mencapai 33% pada akhir 2024.

Penuangan emas pertama ditargetkan pada awal 2026 dan proyek ini diproyeksikan menjadi salah satu tambang emas primer terbesar di Indonesia. Sebab, memiliki target produksi puncak sekitar 500.000 ounce emas per tahun.

Proyek Tembaga Tujuh Bukit juga menunjukkan kemajuan yang signifikan dengan estimasi sumber daya terindikasi yang telah diperbarui dan menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan estimasi sebelumnya. Albert berencana merilis studi pra-kelayakan terbaru pada kuartal kedua 2025 yang akan mencakup proyeksi keekonomian proyek yang lebih baik serta kapasitas produksi yang diperluas.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads